Luhut mengklaim telah berkomunikasi langsung dengan Pemerintah China untuk membahas restrukturisasi utang. Ia mengungkapkan keterlibatannya dalam proyek ini sejak awal dan kondisi keuangan yang sudah "busuk" saat diterimanya.
"Saya sudah bicara dengan (Pemerintah) China karena saya yang dari awal mengerjakan itu. Karena saya terima sudah busuk itu barang. Kemudian kami coba perbaikin, kita audit, BPKP, kemudian berunding dengan China, dan China mau melakukan (restrukturisasi)," jelasnya.
Proses Restrukturisasi Sempat Terhambat
Menurut Luhut, proses restrukturisasi sempat melambat akibat pergantian pemerintahan. Pemerintah kini berupaya mempercepat proses tersebut sembari menunggu terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) agar tim restrukturisasi dapat segera bernegosiasi dengan China.
Luhut optimis masalah ini dapat diselesaikan, mengingat China telah bersedia melakukan audit terhadap utang KCIC. Ia juga mencontohkan kesuksesan restrukturisasi pada proyek LRT sebagai preseden positif.
Sumber: harianaceh
Artikel Terkait
Ketika Nama Jenderal Menjadi Alamat Penderitaan Rakyat
Luhut Buka Suara Soal Polemik Bandara IMIP: Tidak Ada Republik di Dalam Republik
KUHAP Baru Tambah Empat Upaya Paksa, Izin Pengadilan Diperketat
Sorak-Sorai Merpati di Tengah Beton: Kisah Pehobi Jakarta Bertahan di TPU Menteng Pulo