Luhut Binsar Pandjaitan Bantah Minta APBN untuk Family Office dan Utang Kereta Cepat Whoosh
Isu pembiayaan Family Office dan pelunasan utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh yang ramai diperbincangkan akhirnya mendapat klarifikasi tegas dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. Menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Luhut menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak meminta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menanggung kedua proyek tersebut.
Klarifikasi Luhut Soal Family Office
Luhut menjelaskan bahwa usulan pembentukan family office merupakan strategi untuk mendorong peningkatan investasi swasta ke Indonesia. Ia menekankan bahwa kapasitas APBN untuk pembangunan hanya sekitar 10-15%, sehingga kontribusi dari sektor swasta sangat vital.
Dengan tegas, Luhut menyangkal bahwa proposal ini membutuhkan dana APBN. Ia mengungkapkan keheranannya atas pemberitaan yang mengaitkan proyek ini dengan pernyataan Menkeu dan menciptakan kesan ketegangan di antara mereka.
Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan bahwa DEN sedang melakukan joint study dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi serta Mahkamah Agung. Studi bersama ini salah satunya membahas landasan hukum untuk operasional family office di masa depan.
Artikel Terkait
Prabowo Sebut Kasus Keracunan Siswa Dibesar-besarkan, Ini Klaim MBG 99,99% Berhasil!
EMT Muhammadiyah: Tim Medis Darurat Pertama Indonesia yang Berstandar Internasional
Tim Medis Darurat Muhammadiyah Siap Jadi yang Pertama di Indonesia yang Diakui WHO, Begini Prosesnya!
Jokowi Wariskan Proyek Ambisius yang Bikin Geleng-Geleng, Apa Dampaknya Buat Rakyat?