Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?

- Sabtu, 04 Oktober 2025 | 16:30 WIB
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?


Pengamat Politik, Rocky Gerung ikut merasa senang dengan tindakan polisi yang akhirnya mengembalikan puluhan buku yang sempat disita dari penangkapan para aktivis yang dituduh terlibat demo rusuh pada Agustus 2025 lalu. Sebab, menurutnya buku tidak pernah berbuat salah karena berisi ilmu pengetahuan.

"Ya bagus pada akhirnya semua buku yang pernah disita oleh Pak Polisi terutama di Jawa Timur itu dikembalikan tuh karena buku tidak pernah berbuat salah," ujar Rocky Gerung dalam siniar di akun Youtube pribadi dilihat pada Sabtu (4/10/2025).

Menurutnya, buku bersifat proposisi yang artinya membuka wawasan seseorang membaca sejarah dan percaya akan masa depan.

"Buku hanya memungkinkan kita berpikir alternatif. Jadi apapun bukunya, buku kiri, buku kanan, itu statusnya adalah proposisi," ujarnya.

Selain itu, buku juga dianggap sebagai pedagog karena mendidik seseorang untuk berpikir kritis.

"Tidak ada buku yang menghasilkan demagogi. Para demagog itu adalah para politisi atau aparat yang tidak paham bahwa isi buku itu ada pengetahuan. Jadi melarang buku artinya melarang orang berpikir," ungkapnya.


Buku yang disita Polda Jatim dari tersangka demo berujung ricuh di Surabaya dan Sidoarjo (X)

"Jadi sekali lagi saya senang bahwa buku-buku itu dikembalikan oleh pihak penyita itu pihak kepolisian," ujarnya.

Lebih lanjut, Pendiri Tumbuh Institute juga menyoroti buku yang berkaitan dengan Marxisme dan Anarkisme yang disita oleh polisi saat menangkap para aktivis yang dituduh terlibat demo rusuh pada Agustus lalu.

Dia pun memberikan sentilan atas penyitaan terhadap buku. Menurutnya, polisi semestinya membaca isi buku hasil sitaan agar bisa memahami konteks dari buku tersebut.

"Mudah-mudahan Pak Polisi juga sempat membaca buku-buku, bukan sekedar menyita buku-buku itu. Supaya mereka akhirnya tahu itu buku tentang kritik Marxisme itu kritik terhadap Kapitalisme. Buku-buku Anarkis itu kritik terhadap kekuasaan," katanya.

Polisi Kembalikan 39 Buku Sitaan

Diberitakan sebelumnnya, Polda Jatim secara resmi mengembalikan 39 buku sitaan setelah menuai kritik tajam, terutama karena salah satu buku yang disita—karya Romo Magnis tentang Karl Marx—ternyata isinya justru mengkritik, bukan mempromosikan.

Salah satu buku yang paling disorot adalah 'Pemikiran Karl Max: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme' karya Franz Magnis-Suseno.

Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menyatakan buku-buku tersebut dikembalikan setelah dianggap tidak relevan dengan kasus demo rusuh Agustus yang diusut polisi. 

“Setelah dilakukan evaluasi mendalam oleh penyidik, disimpulkan bahwa buku-buku tersebut tidak memiliki kaitan langsung dengan tindak pidana yang disidik,” kata Trunoyudo kepada wartawan, Selasa (30/9/2025).

Sumber: suara
Foto: Pengamat Politik Rocky Gerung/Net

Komentar