Teuku Zacky ikut mengomentari curhatan Menteri Keuangan Sri Mulyani setelah
rumahnya dijarah.
Memakai warna pink-hijau simbol perlawanan yang digaungkan di media sosial,
Teuku Zacky membuat tulisan berjudul "Patah Hati Ibu Menteri."
Di caption, Teuku Zacky menuliskan judul "Renungan Bersama."
"Patah hati ibu menteri, yang baru merasakan rasanya dirampas tak
manusiawi," tulis Teuku Zacky melalui Instagram pada Kamis, 4 September
2025.
Teuku Zacky mengaku sangat tersentuh membaca curhatan Sri Mulyani mengenai
barang-barangnya yang dijarah, salah satunya lukisan.
Penjarah tentu tidak memahami cerita dan kenangan yang dimiliki Sri Mulyani
dengan lukisan tersebut.
"Sadarkah! Semesta seperti sedang menegur lewat kisah ini. ini bukan sekadar
dongeng siang bolong," lanjut Teuku Zacky.
Bukan Sri Mulyani saja yang patah hati lukisannya dirampas menurut Teuku
Zacky, tetapi juga galeri bernama 'Tanah Air'.
"Lukisan bunga yang saya lukis 17 tahun lalu adalah hasil dan simbol
perenungan serta kontemplasi diri, sangat pribadi," curhat Sri Mulyani.
Perasaan Sri Mulyani menurut Teuku Zacky sama dengan masyarakat adat yang
rumah alaminya dirampas.
"Hutan, sungai, dan tanah leluhur yang bukan hanya 17 tahun mereka di sana.
Ini bagi mereka juga sangat pribadi dan menyimpan kenangan tak ternilai
harganya!" sentil Teuku Zacky.
Sayangnya kehilangan yang dirasakan masyarakat adat jarang ditulis, apalagi
dirasakan para pejabat.
"Lukisan bunga itu telah raib lenyap seperti lenyapnya rasa aman, rasa
kepastian hukum dan rasa perikemanusiaan yang adil dan beradab di bumi
Indonesia," tutur Sri Mulyani.
Teuku Zacky melihat rakyat pun kehilangan hal yang sama dengan Sri Mulyani,
yaitu rasa aman.
"Bukankah rakyat pun sudah lama kehilangan itu?" tanya Teuku Zacky.
Sebagai rakyat, Teuku Zacky merasa tidak tahu harus mengadu ke mana apabila
ada kejahatan.
Hukum yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah juga membuat rakyat tak
memiliki kepastian hukum.
Sri Mulyani lantas menyinggung rumah dan barang-barangnya yang menjadi
target operasi para penjarah yang sedang berpesta.
"Bukankah rakyat juga terus sekedar menjadi target operasi pendapatan negara
melalui pajak yang tidak mengenal iklim ekonomi rakyatnya?" tanya Teuku
Zacky.
"Setelah berhasil, mereka berpesta, berjoget dan pelesir dibungkus dengan
studi banding, bermewah-mewah tanpa rasa bersalah," sindirnya.
Selama ini Teuku Zacky sebagai rakyat tidak pernah merasa dipedulikan
caranya membanting tulang. Malahan rakyat terus dituntut pajak dengan
bayang-bayang ancaman.
Teuku Zacky sebenarnya setuju pernyataan Sri Mulyani soal "Dalam kerusuhan
tidak pernah ada pemenang."
Sayangnya kebijakan penguasa malah dipaksakan 'menang' hingga menyisakan
luka turu-temurun serta harapan yang runtuh.
Kemanusiaan yang adil dan beradab tak lagi dikenal. "Rakyat berbisk lirih,
apakah negara ini masih rumah kami?" lanjut Teuku Zacky.
Di akhir tulisannya, Sri Mulyani mengingatkan Indonesia adalah rumah kita
bersama yang tidak seharusnya dirusak.
"Semoga kesadaran itu hadir sebelum segalanya benar-benar hilang," komentar
Teuku Zacky.
Sebagai informasi, Teuku Zacky merupakan pemeran, presenter, dan model yang
telah berkarier selama 26 tahun di dunia hiburan Tanah Air.
Namun melalui dongengnya, Teuku Zacky memperkenalkan diri sebagai penumpang
ekonomi, jelata, atau rakyat tiri yang penuh kekurangan, tidak berpendidikan
tinggi, serta tak punya power.
Teuku Zacky pun ikut turun ke jalan saat demonstrasi mengkritik kebijakan
DPR digelar beberapa waktu lalu.
Tulisan Teuku Zacky mendapat apresiasi dari followers-nya, termasuk Yenni
Wahid. "Say it louder (katakan lebih keras) Bro!" komentar putri Gusdur
tersebut.
"Satire, kami prihatin atas apa yang menimpa ibu @smindrawati tapi kami jauh
lebih prihatin atas apa yang dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," tulis
akun @lindarach***.
Sumber:
suara
Foto: Sri Mulyani Ngeluh Lukisannya Hilang, Teuku Zacky Ajak Merenung
(Instagram/@smindrawati/@teukuzacky)
Artikel Terkait
Prabowo Tolak Pecat Kapolri, Aktivis 98 Minta Listyo Sigit Mundur: Pertanggungjawaban Moral! -
Lindas Ojol, Bripka Rohmad Kena Gas Air Mata Tak Dapat Melihat Jelas
Sahroni Blak-blakan Caranya Jadi Kaya Raya: Gue Dulu Mafia BBM
Siapa Subhan? 5 Fakta di Balik Warga Sipil Berani Gugat Gibran Rp 125 Triliun Karena Ijazah