Hanung Bramantyo Berduka, Mahasiswa Jogja yang Tewas saat Demo Ternyata Anak dari Kru Filmnya

- Senin, 01 September 2025 | 21:00 WIB
Hanung Bramantyo Berduka, Mahasiswa Jogja yang Tewas saat Demo Ternyata Anak dari Kru Filmnya

"Mendengar itu, hati saya makin remuk. Saya tidak bisa berkata-kata lagi selain mengungkapan duka sedalamnya buat Mas Yoyon dan keluarga," lanjut Hanung Bramantyo.


Sayangnya Hanung Bramantyo tak bisa mengungkap bela sungkawanya secara langsung kepada Yoyon Surono karena sedang 'terjebak' di Jakarta.


Melalui unggahannya tersebut, Hanung Bramantyo juga sekaligus mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak terprovokasi.


Sebab situasi Indonesia saat ini, khususnya di Jakarta, sedang tidak baik-baik saja karena aksi demo, kerusuhan, hingga penjarahan ulah provokator.


"Sang Provokator sedang bekerja membuat situasi kota agar Darurat Militer, dengan cara membuat selebaran ajakan aksi," kata Hanung Bramantyo.


"HATI-HATI: saling jaga. Teman jaga teman, tetangga jaga tetangga," tutup sutradara film Ipar Adalah Maut tersebut.


Di kolom komentar, Hanung Bramantyo tampak meluruskan anggapan salah satu warganet bahwa ia menyalahkan polisi.


"Tidak membenarkan yang dilakukan oknum itu ke anak ini mas, tapi dari kesaksian saksi dan video yang beredar di Jogja alm yang ibarat kata cari penyakit sendiri," komentar akun @vinapricil***.


Dalam video dan kesaksian yang beredar, Rheza Sendy Pratama disebut membawa senjata tajam di depan barisan polisi seolah menantang,


"Harusnya polisi juga tidak bersikap begitu karena itu nyawa. Semua salah jadi tidak membenarkan siapapun, semoga alm Husnul khatimah," tambah akun vinapricil***.


"Makanya saya tidak menyalahkan polisi. Saya hanya sedih karena ada korban dari orang dekat," balas Hanung.


Sebagai informasi, demo di depan gedung DPR RI dimulai pada 25 Agustus 2025.


Demo tersebut menuntut DPR dibubarkan serta mencabut tunjangan untuk anggota dewan yang mencapai Rp100 juta per bulan.


Demo dilanjutkan pada 28 Agustus 2025 yang mana para buruh mendatangi gedung DPR RI untuk mendesak pemerintah menaikkan upah minimum 2026 sebesar 8,5-10 persen.


Namun demo buruh berujung tewasnya seorang pengemudi ojek online alias ojol bernama Affan Kurniawan yang baru berusia 21 tahun.


Padahal Affan sedang mengantarkan makanan, bukan berdemo, tetapi dilindas oleh mobil Brimob hingga tewas.


Kematian Affan Kurniawan semakin menyulut aksi demo susulan di sejumlah daerah, termasuk Jogja.


Bukan hanya anggota DPR, masyarakat kini marah kepada aparat kepolisian yang dinilai semena-mena terhadap peserta demonstran.


Penjarahan rumah anggota dewan hingga pembakaran gedung pemerintahan dan kantor polisi mulai bermunculan.


Presiden Prabowo sendiri sudah menyatakan akan memotong gaji DPR RI.


Hanya saja masyarakat belum puas dengan tuntutan-tuntutan lain seperti UU Perampasan Aset hingga pencopotan Kapolri. Bagaimana pendapatmu?


Sumber: suara

Foto: Hanung Bramantyo Berduka atas Meninggalnya Mahasiswa Jogja (Instagram/hanungbramantyo)



Halaman:

Komentar