Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menuduh gerakan narasi 'Indonesia Gelap' yang sempat viral di media sosial, bukan merupakan idealisme dari masyarakat. Usman menampik narasi Indonesia Gelap didanai oleh kelompok tertentu, apalagi dari uang koruptor.
"Tagar Indonesia Gelap itu penuh dengan idealisme, bukan bayaran seperti yang dituduhkan oleh Prabowo kemarin," kata Usman Hamid di Fakultas Hukum UI, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (21/7).
Usman menegaskan, pernyataan Prabowo yang menyebut bahwa narasi Indonesia Gelap didanai koruptor tidak kredibel. Karena itu, ia menantang Prabowo serta institusi terkait untuk membuktikan tuduhan tersebut secara transparan dan berdasarkan fakta.
"Jadi pernyataan Prabowo di dalam acara PSI tentang tuduhan bahwa gerakan Indonesia Gelap didanai oleh koruptor itu pernyataan yang tidak kredibel, tidak didasarkan pada bukti-bukti fakta yang bisa dipertanggungjawabkan," tegasnya.
Ia menambahkan, narasi tersebut hanya mengikuti pola politisasi hukum yang sudah lebih dulu dilakukan oleh lembaga penegak hukum, khususnya dalam kasus suap vonis lepas minyak goreng dan perintangan penyidikan yang menjerat pengacara Marcella Santoso.
Menurutnya, Kejaksaan telah melakukan penyimpulan yang tergesa-gesa dalam kaitan antara gerakan sipil dan kasus korupsi tersebut.
"Dalam kutipan itu sebenarnya tidak jelas apa yang dimaksud dengan pemberian dana kepada orang-orang dalam gerakan Indonesia Gelap, tapi lalu disimpulkan secara terburu-buru oleh pihak Pusat Penerangan Kejaksaan dan diikuti dengan Pusat Penerangan TNI, Mabes TNI, bahwa seolah-olah gerakan Indonesia Gelap itu adalah gerakan yang tidak murni, tetapi didalangi atau dibiayai oleh orang-orang yang terlibat di dalam kasus korupsi," cetusnya.
Karena itu, aktibis HAM itu menyayangkan sikap institusi negara yang dinilai gegabah dalam menanggapi gerakan mahasiswa dan masyarakat sipil. Ia menilai, tuduhan itu berpotensi merusak integritas perjuangan mahasiswa dan aktivis yang selama ini menyuarakan aspirasi publik.
"Dan saya sendiri menantang Mabes TNI dan juga Istana untuk membuktikan apa benar memang Indonesia Gelap itu didalangi atau didanai oleh koruptor. Saya kira itu suatu pernyataan yang merendahkan gerakan mahasiswa, merendahkan gerakan sipil di Indonesia yang sudah berkali-kali menyuarakan protesnya," ujar Usman.
Artikel Terkait
Daftar Rahasia 30.000 Personel Israel yang Dituding Al-Jazeera Terlibat Perang Gaza
Charlie Chandra & Silvester Matutina: Pahlawan Melawan Tirani atau Pengkhianat Jokowi?
Satu Tahun Prabowo: Stabilitas Tercapai, Tapi Demokrasi Terancam?
Azab Dijanjikan, Tapi Kenapa Mereka Masih Hidup Tenang? Ini Jawaban Menohok!