Dokter Tifa atau Tifauzia Tyassuma masih kerap mempertanyakan keaslian
    ijazah Sarjana Kehutanan milik mantan Presiden Republik Indonesia Joko
    Widodo atau Jokowi yang dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).
  
  
    Tak hanya dokter Tifa, Roy Suryo dan Rismon Sianipar pun termasuk dalam
    jajaran tokoh yang vokal dalam polemik ijazah palsu Jokowi. Ketiganya yang
    merupakan alumni UGM mempertanyakan mengapa hingga kini Jokowi enggan
    memperlihatkan ijazah tersebut kepada publik.
  
  
    Padahal, menurut Roy Suryo, jika Jokowi langsung menunjukkan ijazah Sarjana
    Kehutanan miliknya kepada publik, masalah ini tidak akan berlarut-larut. Hal
    ini membuat dokter Tifa menyinggung momen ketika Jokowi secara sukarela
    menunjukkan kelengkapan surat-surat dari motor kustom miliknya.
  
  
    Momen itu disinggung dokter Tifa melalui cuitan singkat di akun X miliknya
    @DokterTifa. Ia turut mengunggah gambar tangkapan layar sebuah pemberitaan
    di media online ketika Jokowi memamerkan dokumen penting tersebut, yang
    mencakup Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK),
    Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), hingga sertifikat uji.
  
  
    "Kalau STNK motor asli, Jokowi bangga tunjukkan di media. Katanya waktu itu,
    untuk membalas pertanyaan warga atas legalitas motornya," cuit dokter Tifa.
  
  Saat ditelusuri, momen itu terjadi ketika Jokowi melakukan riding
    menggunakan motor chopper miliknya pada Aprill 2018. Riding tersebut rupanya
    sekaligus kunjungan kerja ke Sukabumi, Jawa Barat.
  
    Ia kemudian menyinggung ijazah sarjana milik Jokowi. Bagaimana mungkin
    Jokowi memilih untuk menyembunyikan ijazah keluaran universitas ternama
    seperti UGM alih-alih bangga memamerkannya kepada publik.
  
  
    "Kalau punya STNK saja bangga, kenapa Jokowi malah sembunyikan ijazah UGMnya
    selama 10 tahun? Kenapa menunjukkan STNK bangga tapi menunjukkan ijazah
    malu?" tambah dokter Tifa.
  
  
    Dalam cuitan lainnya, dokter Tifa juga aktif menyoroti sikap mantan Rektor
    Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Sofian Effendi yang secara mendadak
    mencabut seluruh pernyataannya mengenai ijazah Jokowi.
  
  
    Dokter Tifa juga mengkritik Bareskrim Polri terkait prosedur gelar perkara
    khusus yang dinilai tidak sesuai permintaan. Menurut dokter Tifa, terdapat
    tiga poin di awal dalam gelar perkara khusus tersebut yang tidak sesuai.
  
  
    Sesi yang disoroti merupakan sesi ketiga, yaitu tanya jawab. Padahal, pihak
    dokter Tifa telah menyiapkan bahan untuk disampaikan di hadapan semua pihak.
  
  
    Adapun pihak-pihak yang dihadirkan pada gelar perkara khusus tersebut
    mencakup DPR, Kompolnas, Komnas HAM, Ombudsman, hingga saksi ahli
    independen. Tetapi sayangnya, Bareskrim tidak memberikan kesempatan kepada
    pihak TPUA untuk berdiskusi dengan stakeholder terkait.
  
  
    Selain itu, Jokowi sendiri pun tidak hadir dalam gelar perkara khusus
    tersebut. Penegak hukum juga tidak memperlihatkan dokumen penting seperti
    ijazah asli Jokowi sebagai barang bukti. Hal ini tentu membuat pihak dokter
    Tifa merasa kecewa.
  
  Kalau STNK Motor Asli
— Dokter Tifa (@DokterTifa) July 19, 2025
Jokowi bangga tunjukkan di media.
Katanya waktu itu, untuk membalas pertanyaan warga atas legalitas motornya.
Kalau punya STNK saja bangga, kenapa Jokowi malah sembunyikan Ijazah UGM nya selama 10 tahun?
Kenapa menunjukkan STNK bangga
tapi menunjukkan… pic.twitter.com/s2krq9gvTh
Sumber:
    suara
  
    Foto: Kolase Joko Widodo dan dokter Tifa. [tangkapan layar]
  
  
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Kepadatan Ekstrem Stasiun Manggarai: Prabowo Minta Tambah Gerbong KRL
Gubernur Riau Abdul Wahid Ditangkap KPK, Uang Rupiah dan Valas Disita
Presiden Prabowo Perintahkan Tambah Gerbong KRL, Solusi Kepadatan Stasiun Tanah Abang
Soeharto Pahlawan Nasional: Pro Kontra, Alasan Dukungan & Penolakan