MUI Kecam Keras Perampasan Masjid Ibrahimi oleh Ekstremis Yahudi Israel

- Jumat, 18 Juli 2025 | 18:25 WIB
MUI Kecam Keras Perampasan Masjid Ibrahimi oleh Ekstremis Yahudi Israel

Kecaman MUI ini muncul menyusul laporan harian Israel Hayom pada Selasa, 15 Juli 2025, yang menyebut bahwa otoritas Israel telah mencabut kewenangan administratif Pemerintah Kota Hebron yang dikelola Palestina atas Masjid Ibrahimi. 


Kontrol administratif itu kini dipindahkan ke dewan agama pemukim Yahudi di Kiryat Arba, sebuah pemukiman Israel di dekat Hebron.


Meskipun tidak dijelaskan secara rinci sejauh mana cakupan kekuasaan yang dialihkan, laporan tersebut menyebutkan bahwa langkah itu bertujuan untuk memfasilitasi proyek renovasi struktural, termasuk pembangunan di area yang dikenal sebagai Halaman Yakub, wilayah yang selama ini digunakan secara eksklusif oleh umat Yahudi.


Langkah tersebut dinilai sebagai perubahan paling signifikan terhadap status Masjid Ibrahimi sejak diterbitkannya rekomendasi Komisi Shamgar pada 1994, yang menetapkan pembagian akses ke masjid 63 persen untuk umat Yahudi dan 37 persen untuk umat Muslim. 


Kebijakan ini muncul pasca tragedi pembantaian oleh pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein, yang menewaskan 29 jemaah Palestina saat salat Subuh di masjid tersebut.


Belum ada konfirmasi resmi dari pihak Israel maupun respons dari otoritas Palestina mengenai laporan terbaru tersebut. 


Namun, dalam pernyataan bertanggal 26 Februari lalu, Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina menegaskan bahwa Masjid Ibrahimi adalah wakaf Islam eksklusif dan menolak segala bentuk pengalihan fungsinya.


“Kami mengecam keras upaya Israel untuk mengubah masjid ini menjadi sinagoga Yahudi,” tegas pernyataan tersebut.


Masjid Ibrahimi, yang juga dikenal sebagai Gua Para Leluhur (Cave of the Patriarchs atau Gua Machpelah), terletak di Kota Tua Hebron, wilayah yang sepenuhnya berada di bawah kendali militer Israel. 


Di kawasan ini, sekitar 400 pemukim ilegal Yahudi tinggal dengan perlindungan dari sekitar 1.500 tentara Israel. Lokasi ini telah lama menjadi titik rawan bentrokan antara warga Palestina dan pemukim Yahudi.


Sumber: rmol

Foto: Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim/Net



Halaman:

Komentar