Terungkap! Ini Alasan Penjaga Kos Terekam Tiga Kali Mondar-Mandir Sebelum ADP Ditemukan Tewas

- Senin, 14 Juli 2025 | 00:45 WIB
Terungkap! Ini Alasan Penjaga Kos Terekam Tiga Kali Mondar-Mandir Sebelum ADP Ditemukan Tewas

Kalo ngeliat dari rekaman cctv. Kos korban itu letaknya 3 dari kiri. Terlihat yang gw buletin ijo ada pintu ke 3 (pintu kosnya korban)

Sedangkan di gambar kedua, penjaga kos melihat jendela di pintu nomor 2. Pintu nomor bukan kos korban. https://t.co/4A59TdqQL7 pic.twitter.com/1xtIFoyUVg

Momen terekam kamera CCTV, penjaga kos berusaha mencongkel jendela kamar Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

Hal itu dilakukan karena Arya Daru tak bisa dihubungi sama sekali. Ternyata saat ditemukan sudah tak bernyawa.

Arya Daru Pangayunan… pic.twitter.com/CeiFWEPnEh


Bolak Balik Diperiksa, Satpam Siswanto Stres dan Ketakutan Usai Kematian Arya Daru


Kematian misterius diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, di sebuah kamar kos Jakarta Selatan, terus menyisakan tanda tanya.


Salah satu yang ikut terseret dalam pusaran penyelidikan adalah Siswanto, satpam penjaga kos yang saban hari berjaga tak jauh dari kamar korban.


Setiap hari, Siswanto menghabiskan waktunya di pos jaga yang hanya terpaut sekitar 15 meter dari kamar tempat jenazah Arya ditemukan.


Namun, keberadaannya di lokasi justru membuatnya jadi salah satu saksi yang paling sering dipanggil polisi.


“Dia sering dipanggil, sampai stres. Katanya, 'Saya enggak ngerti apa-apa, kok ditanyain terus,’” ujar Andi, penjaga kios rokok elektronik tepat di seberang indekos Arya, saat ditemui wartawan, Sabtu (12/7/2025).


Andi mengenali Siswanto sebagai pria yang kerap mondar-mandir malam hari di sekitar kamar Arya. 


Kadang terlihat tanpa kacamata, berbaju lusuh, dan berjalan dengan langkah gugup. 


“Itu dia, penjaga malam di sini. Sering kelihatan lewat-lewat,” tambahnya.


Yang membuat situasi makin ganjil, menurut Andi, siapa pun bisa masuk ke lingkungan kos itu tanpa harus melapor ke pos satpam. Tak ada sistem keamanan yang ketat, dan pagar kerap dibiarkan terbuka.


Sabtu pagi, Siswanto kembali terlihat di pos jaga. 


Tak lama berselang, sejumlah orang datang menggunakan mobil dan membawanya pergi. Andi tak bisa memastikan apakah mereka dari kepolisian atau bukan.


Namun, yang jelas, ekspresi Siswanto tampak cemas dan gugup. 


“Mukanya kayak ketakutan,” katanya pelan.


Sementara itu, satpam lain bernama Endika Rahmat mengungkapkan, ia bertugas shift pagi saat jenazah Arya ditemukan, Selasa (8/7/2025).


Sehari sebelumnya, ia juga berjaga dari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB, namun mengaku tidak mengetahui kejadian mencurigakan selama jam kerjanya.


Sumber: PikiranRakyat

Halaman:

Komentar