Ijazah asli Joko Widodo hanya mitos dan kebohongan sempurna. Tidak ada putusan hukum yang menetapkan aslinya ijazah Joko Widodo.
Hanya pernyataan kader PSI Dian Sandi saja. Sembunyi dalam ketakutan untuk uji forensik terbuka.
Betapa bodoh negeri ini. Tanpa tahu status asli atau palsu, korban terus diburu. Korban dari suatu kebohongan dan kepalsuan.
Sebentar lagi akan ditetapkan tersangka seolah sukses perburuan. Para terlapor menjadi terbidik.
Semua terbidik untuk menjadi korban dari kejahatan Joko Widodo. Tapi itu sama sekali tidak menakutkan.
Tentu akan dilawan. Yang ditakutkan adalah rakyat yang tidak dapat menerima permainan hukum murahan. Mereka yang dipastikan akan mengejar.
Pengejaran dan pembuktian ijazah palsu Joko Widodo akan terus berkelanjutan.
Korban hanya martir dari sebuah upaya. Ujungnya kebenaran dan kejujuran yang menang.
Semua rekayasa dan kebohongan pasti terbongkar. Oleh perjuangan yang bereinkarnasi dan waris mewarisi. Mati satu tumbuh seribu.
Percuma membungkam para terlapor. Itu hanya untuk sementara. Namun pembungkaman absolut justru berlaku untuk Joko Widodo dan balad-baladnya.
Rezim yang sudah selesai tak mungkin mulai. Di sana saatnya rakyat yang akan menghukum.
Pengadilan yang dapat dikendalikan bakal menghadapi kemarahan rakyat yang tidak terkendali.
Ini menjadi hukuman hakiki atas arogansi dan manipulasi dari rezim yang tidak tahu diri.
Kebohongan sedang mencari korban. Keberanian justru akan menjadikan kebohongan itu sebagai korban yang sesungguhnya.
Joko Widodo adalah penjahat pembohong yang mesti diburu, ditangkap, dan dihukum.
Menurut Pasal 11 KUHP hukumannya bisa digantung! ***
Artikel Terkait
Roy Suryo Buka Suara Soal Ziarah ke Makam Orang Tua Jokowi, Alasannya Bikin Heboh!
Geng Solo Masih Berkeliaran? Ini Tantangan Terberat Prabowo di Tahun Pertama!
Prabowo Disebut Tak Semanis Jokowi, Benarkah Popularitasnya Lebih Tulus?
DPR Sindir Babe Haikal: Ancam Legalkan Produk Non-Halal, Kebijakan Ngawur atau Langkah Berani?