MURIANETWORK.COM - Sebuah fakta baru terungkap bahwa ternyata Kasmudjo bukan merupakan dosen pembimbing skripsi maupun dosen pembimbing akademik seperti yang diklaim Jokowi
Hal itu terungkap saat pengamat forensik Rismon Sianipar dan podcaster Sentana TV Michael Sinaga mengunjungi kediaman Kasmudjo di Jogjakarta. yang lokasi tidak jauh dari kampus UGM
Sayangnya, keduanya tidak berhasil menemui Kasmudjo karena yang bersangkutan tengah sakit akibat terpeleset.
Isteri Kasmudjo yang sehari-hari berdagang mengakui bahwa suaminya bukan merupakan Dosen pembimbang skripsi maupun dosen pembimbing akademik seperti yang diklaim Jokowi.
Namun isteri Kasdmujo mengaku suaminya mengenal Jokowi saat di kampus.
Isteri Kasdmujo juga membenarkan bahwa saat Jokowi kuliahnya, suaminya masih bergelar Bsc atau sarjana muda.
Namun ketika Rismon meminta kesediaan untuk bertemu Kasmudjo ditolak oleh sang isteri.
"Maaf bapak sedang tak enak badan," kata isteri Kasmudjo seperti dilihat di podcast Sentana TV, Sabtu 14 Juni 2025.
👉👉 Video Dokumentasi di Akhir Artikel
Seperti diketahui Kasdmujo jpernah menjabat Lektor Kepala dan Ketua Laboratorium Non-Kayu dan Mebel di Fakultas Kehutanan dan pensiun sejak 1 Desember 2014
Kasdmujo diketahui Lahir tahun sekitar 1940-an, berasal dari Tambaksari, Gunung Kidul dan pada tahun 2025 diperkirakan berusia sekitar 75–85 tahun
Dalam pernyataan terbarunya, Jokowi menegaskan bahwa Kasmudjo bukanlah pembimbing skripsinya, melainkan pembimbing akademik selama masa kuliah.
“Kasmudjo memang bukan yang membimbing skripsi saya, tapi beliau adalah pembimbing akademik,” ujar Jokowi saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Jumat 23 Mei 2025.
Lebih lanjut, Jokowi menyayangkan isu ini merembet ke berbagai aspek administrasi pribadinya, termasuk keabsahan skripsi yang sudah tersimpan di perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM.
“Kalau semua dicek satu-satu, bisa tidak selesai-selesai. Sudah dicek ijazah, lalu skripsi, nanti KTP, KK, SIM juga ikut dicek. Semuanya ada kok, tinggal dilihat,” ucapnya.Kasmudjo,
Sebelumnya Kasmudjo secara terbuka menyatakan dirinya bukanlah pembimbing skripsi Jokowi dan tak pernah melihat ijazah sarjana mantan mahasiswanya itu.
Klaim Jokowi Soal Kasmudjo Dosen Pembimbing Akademik Terpatahkan, Polisi Didesak Bertindak!
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diminta mengambil langkah hukum terhadap Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menyusul bantahan dari Kasmudjo, mantan dosen Fakultas Kehutanan UGM, yang menyatakan tidak pernah menjadi pembimbing skripsi atau akademik Jokowi.
Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3-I), Tom Pasaribu, dalam keterangan tertulisnya.
Ia menilai pengakuan Kasmudjo mengindikasikan adanya kebohongan publik yang dilakukan oleh Jokowi dan harus segera ditindaklanjuti secara hukum.
"Pak Kasmudjo secara terbuka mengatakan tidak pernah menjadi pembimbing skripsi Jokowi. Bahkan soal proses bimbingan pun dia tidak tahu-menahu," ujar Tom.
Bahkan pernyataan teranyar datang dari istri Kasmudjo, yang memastikan sang suami bukan dosen pembimbing akademik seperti yang selama ini diklaim oleh Jokowi.
Tom menyayangkan sikap Polri yang dianggap lamban atau bahkan enggan menindaklanjuti informasi penting ini.
Ia menuding lembaga penegak hukum itu justru memberi ruang kepada Jokowi untuk memoles ulang narasinya melalui pernyataan dekan UGM dan tim hukumnya.
"Dengan adanya klarifikasi dari Kasmudjo, Polri seharusnya bisa segera mengambil langkah hukum. Jika Jokowi ditahan sejak awal pengakuan itu muncul, polemik dugaan ijazah palsu tak akan berlarut-larut," tegasnya.
Ia juga menyoroti laporan Jokowi di Polda Metro Jaya terhadap pihak-pihak yang dianggap mencemarkan nama baiknya.
Menurut Tom, laporan itu hanya didasarkan pada flash disk dan fotokopi ijazah, tanpa adanya pembuktian ijazah asli ke penyidik.
"Kalau aparat penegak hukum bekerja secara objektif dan profesional, semestinya bantahan Kasmudjo cukup kuat untuk menggugurkan seluruh pengakuan Jokowi terkait skripsi dan ijazahnya," kata Tom.
👇👇
[VIDEO]
Sumber: Sawitku
Artikel Terkait
Rosan Roeslani di Universitas Paramadina: Investasi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi
KPK Sebaiknya Bubar, Tak Punya Marwah Lagi di Hadapan Koruptor
Pengacara Roy Suryo Ibaratkan Jokowi Seperti Ayam yang Mau Disembelih
Ratusan Sekolah Tanpa Kepsek dan Honorer Ancam Mogok, Dunia Pendidikan KBB di Ujung Tanduk