Trauma kolektif atas peristiwa tersebut turut memperkuat respons masyarakat terhadap isu gempa, meskipun belum ada bukti nyata akan terjadinya bencana serupa dalam waktu dekat.
Meskipun demikian, sektor pariwisata Jepang secara keseluruhan masih menunjukkan daya tarik kuat. Pada April 2025, Jepang mencatat rekor kunjungan wisatawan asing sebanyak 3,9 juta orang, didorong oleh melemahnya nilai tukar Yen dan minat wisatawan terhadap budaya dan alam Jepang.
Namun, analis seperti Eric Zhu dari Bloomberg Intelligence memperingatkan bahwa dampak dari isu ini belum berakhir.
"Spekulasi gempa bumi jelas berdampak negatif pada pariwisata Jepang, dan akan memperlambat pertumbuhan untuk sementara," kata Zhu.
"Para pelancong mengambil pendekatan yang tidak mau mengambil risiko mengingat banyaknya pilihan penerbangan jarak pendek lainnya di wilayah tersebut," ujarnya.
Zhu menyebut Cathay Pacific, bersama anak usahanya Hong Kong Express, sebagai maskapai yang paling rentan terdampak, mengingat hampir 20 persen kursi penerbangannya dijadwalkan untuk rute ke Jepang hingga musim gugur.
Ramalan Tatsuki dalam karyanya berasal dari mimpi-mimpi yang ia alami, yang menggambarkan bencana besar yang tidak hanya melanda Jepang, tetapi juga memberi dampak ke Hongkong, Taiwan, dan Filipina. Ia mengaku tetap bersiaga, dengan menimbun persediaan dan mempersiapkan rute evakuasi menjelang bulan Juli.
“Saya berniat tetap waspada setiap hari seiring mendekatnya bulan Juli 2025,” ujar Tatsuki.
Sumber: rmol
Foto: Manga The Future I Saw karya Ryo Tatsuki/Net
Artikel Terkait
Kabar Terbaru! Ini Jadwal Resmi Pembukaan CPNS 2026 dari Pemerintah
TNI Gagalkan Aksi Begal & Tabrak Lari di Tol, 3 Motor Curian Disita!
Kalah Telak! Anak Buah Prabowo Ungguli Mr J PSI, Ini Faktanya
Densus 88 Turun Tangan di Surabaya, Ini yang Dikejar!