“Nilai investasi di Kepulauan Talaud untuk peningkatan infrastruktur air minum sebesar Rp52 M, kemudian infrastruktur sanitasi sebesar Rp30,2 M, penataan kawasan sebesar Rp9,7 M dan pendidikan sebesar Rp30,8 M. Sehingga totalnya sebesar Rp122,7 M,” jelas Diana.
Diana kemudian menerangkan, pada tahun 2015 telah dilakukan pembangunan SPAM di ibukota kecamatan (IKK), yaitu di IKK Mangarang, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Dilakukan pula pengembangan dan optimalisasi SPAM di kawasan MBR, yaitu di IKK Melonguane dan IKK Beo.
“Dilanjutkan pada 2016 Pembangunan SPAM Kawasan Perkotaan di IKK Mangarang dan IKK Beo Utara. Kemudian pada 2017 dilakukan Pengembangan Jaringan Perpipaan di Kawasan Perkotaan di IKK Beo Utara. Dan pada 2021 dilakukan Optimalisasi SPAM IKK Melonguane di Kabupaten Kepulauan Talaud,” tambah Diana.
Baca Juga: Puncak Arus Balik Libur Nataru dengan Kapal PELNI Diprediksi 7 Januari 2024
Sementara itu di Bidang Sanitasi, Kementerian PUPR pada 2021 juga telah melakukan Pembangunan TPA Sampah di Kepulauan Talaud. Dan pada bidang penataan kawasan, pada tahun 2017 dilakukan Peningkatan Infrastruktur Permukiman Khusus di kawasan Pulau Marampit, Kec. Nanusa, Kab. Kepulauan Talaud.
“Di bidang pendidikan, dilakukan rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana sekolah pada 2020 di Alude, Musi, Bantik, dan Makatara. Dilanjutkan pada 2021, dilakukan rehabilitasi dan renovasi sekolah di Kalongan, Tarun, Rainis, Dapalan, dan Nanusa. Total anggaran yang dialokasikan pada 2020 sebesar Rp9,9 M dan pada 2021 sebesar Rp18,3 M,” tandas Diana. (*)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Rajab: Saat Hati yang Retak Disambung Kembali oleh Al-Jabbar
Lisa Mariana Sedot Lemak Demi Eropa, Sindir Aura Kasih?
Dunia Budaya Berduka, Romo Mudji Sutrisno SJ Tutup Usia
Geger Grup Qasidah di Gereja: Pluralisme atau Ancaman Akidah?