Di Balik Kekayaan Bos Kripto Gabriel Rey Terkuak Amalan yang Tak Putus, Rutin Sedekah ke Janda

- Minggu, 04 Mei 2025 | 22:20 WIB
Di Balik Kekayaan Bos Kripto Gabriel Rey Terkuak Amalan yang Tak Putus, Rutin Sedekah ke Janda


MURIANETWORK.COM -
Di balik kekayaan Gabriel Rey, pengusaha pemilik mobil lamborghini dengan tulisan "Bitcoin 100K" yang kecelakaan di tol Jombang terkuak amalan yang tak pernah putus. 

Gabriel Rey dikenal sebagai seorang pengusaha sukses dan kaya raya. Ia adalah pendiri dan CEO Triv, platform perdagangan aset kripto di Indonesia.

Sosoknya jadi sorotan usai mobil Lamborghini Revuelto miliknya dengan warna kuning nyentik ringsek parah usai menabrak Suzuki Ignis di Tol Jombang, Jumat (2/5/2025).

Gabriel Rey rupanya adalah sosok yang dermawan.

Punya kekayaan berlimpah, ternyata Gabriel tak hanya gigih dalam berbisnis.

Ia rupanya punya rumus tersendiri yang menurutnya bisa membawa dirinya pada kesuksesan di masa kini.

Perjalanan karir, dulu pernah jualan selotip

Tak bisa dipungkiri, kegigihan mampu membawa seseorang pada keberhasilan.

Hal ini yang juga dibuktikan oleh seorang Gabriel Rey.

Sejak kecil, Gabriel memang tumbuh besar di tengah lingkungan keluarga pengusaha.

Ayahnya dahulu adalah seorang pengusaha properti, sedangkan ibunya merupakan pengusaha ritel.

Meski orangtuanya banyak uang, Gabriel tidak dididik untuk jadi anak yang manja.

Ia diajarkan oleh orangtuanya untuk kerja keras sejak kecil dalam mencari uang.

Dalam salah satu unggahan di akun twitter pribadinya, Gabriel bercerita tentang perjalanan bisnisnya di usia muda.

Perjalanan bisnisnya bermula saat ia kerap mendapat uang jajan yang sangat sedikit dari orangtuanya.

Hal ini membuat dia harus putar otak agar dapat uang jajan tambahan.

Ia pun kemudian memilih berjualan selotip saat duduk di bangku SMA.

"Jangan dikira ortu kaya dapat uang saku banyak pas sekolah ! Ortu saya ngasih saya uang saku yang sangat sedikit dan disuruh belajar cari duit sendiri dari SMA kelas 1," tulis Gabriel bercerita.

Berjualan selotip, jadi bisnis pertama yang dijalani oleh Gabriel.

Kala itu, ia menjual selotip tersebut ke pabrik-pabrik kardus dan jasa pengemasan barang dengan tempo pembayaran hingga 60 hari.

"Modalnya dari mana? Untungnya distributor selotip ini mau kasih tempo pembayaran ke saya juga karena kenal papa mama saya (Yes i know it's privilege) . Like i said bisnis tanpa modal dan koneksi is very hard," kata dia.

Sejak saat itu, Gabriel banyak belajar soal bisnis dan berdagang.

Gabriel pun mengaku dapat keuntungan yang lumayan besar bagi anak-anak seusianya.

"Bisnis ini berlangsung 1 tahun dan lumayan buat modal pacaran sama jajan anak SMA ," kata dia.

Perjalanan bisnisnya pun berlanjut ketika ia lulus kuliah.

Sebelum fokus membesarkan platform perdagangan aset kripto Triv sejak 2015 silam, ia pernah bekerja di bidang IT.

Dalam salah satu podcast di Youtube Channel Timothy Ronald, Gabriel mengaku mulai mengenal bitcoin sejak 2012 silam.

Ketika itu, ia mulai mencari tahu tentang bitcoin dan mempelajarinya.

Gabriel pun baru mulai tertarik terjun dan berkecimpung langsung dengan dunia bitcoin pada tahun 2014.

"Gue masuknya di 2014 pertengahan, gue inget pertama kali gue masuk harganya masih Rp 3 juta," kata Gabriel.

"Basenya apa? gue waktu ngerjain proyek (IT) gue lihat bitcoin ini apa, gue baca, gue running di komputer gue, gue nyoba melakukan transaksi bitcoin dan lainnya. Lalu gue berpikir ini gonna be something big. Akhirnya gue masuk beli bitcoin waktu itu," katanya.

Tahun 2015, Gabriel awalnya ingin melakukan take profit namun karena alasan tertentu take profit tak bisa dilakukan.

Ia pun mencoba cari peruntungan dengan mendirikan perusahaan exchange di Indonesia.

Ketika itu, Gabriel mengakui masih banyak orang yang menganggap bahwa bitcoin dan kripto bukanlah bisnis yang menjanjikan.

Triv, platform marketplace aset digital dan cryptocurrency yang didirikan oleh Gabriel nyatanya berkembang.

Gabriel Rey telah membuat Triv menjadi platform cryptocurrency terbesar di Indonesia yang diawasi oleh Bappebti, kini digunakan oleh jutaan orang untuk berinvestasi dan bertransaksi aset digital.

Amalan tak pernah putus


Selain gigih, Gabriel Rey juga punya rumus tersendiri agar bisa sukses dalam segala hal.

Gabriel merupakan sosok pekerja keras yang percaya bahwa kebaikan akan berbalik pada kebaikan.

Hal ini diungkapnya lewat salah postingan di akun instagram pribadinya.

Ia mengunggah potongan video saat dirinya menjadi pembicara dalam sebuah podcast. Dalam video itu, ia bercerita percaya dengan hukum alam tabur-tuai untuk bisa sukses kedepan.

"Kalau mau sukses ya percaya gak percaya, ada yang namanya hukum alam, kalau di kita namanya tabur tuai," kata dia.

Ia percaya apa yang ditabur oleh seseorang akan berbalik padanya di masa depan.

Hal ini yang kemudian menjadi bekal dan pegangan hidup bagi Gabriel sejak masa SMA.

Ia pun belajar untuk menyisihkan sebagian penghasilannya, sejak menjalankan bisnis jualan selotip di bangku SMA.

"Gue belajar untuk menyisihkan itu, untuk ditaburkan, dan itu terus gue lakukan sampai sekarang," bebernya.

Setiap minggu, Gabriel mengaku rutin untuk berbagi dan bersedekah dengan warga yang membutuhkan.

Ia kerap berbagi sembako pada janda-janda tua yang sudah tidak mampu bekerja.

"Kantor gue tuh tau, keluarga gue punya yayasan, tiap minggu bagi sembako, minyak, dan lainnya untuk janda-janda, bukan janda muda ya, janda yang tua-tua yang ditinggal suaminya. Jadi janda umur 50-60 yang ditinggal suaminya itu kasihan loh, mereka sampai gak bisa makan,"

"kadang orang gak tau di Indonesia masih ada orang yang gak bisa makan. Itu tiap minggu yayasan kita support ke mereka, dan itu gue lakukan sejak awal gue bekerja, waktu nett income gue masih Rp 10 juta sampai sekarang," kata dia.

Ia pun mengingatkan kepada setiap orang jangan tunggu kaya apabila ingin beramal.

"Kebanyakan orang, mereka nunggu kaya dulu baru mau berbagi. Makanya mereka gak kaya-kaya. 'Kalau gue kaya, gue pasti mau berbagi', padahal hukum alam gak gitu," ungkap Gabriel.

Sumber: tribunnews

Komentar