Gerakan menuntut bukti keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mustahil dibendung.
Demikian penegasan Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais dalam sebuah video singkat yang dikutip dari akun X Amien Rais Official, Rabu 16 April 2025.
"Gerakan politik untuk mengusut kepalsuan ijazah Jokowi dalam sebulan terakhir mustahil dibendung," kata Amien Rais.
Menurut Amien Rais, dalam menangkal gerakan aktivis, para pendukung Jokowi umumnya kalah argumen, kalah metode analisa, dan kalah kausalitas ilmiahnya.
"Apalagi ketika Jokowi menyatakan yang mendalilkan harus membuktikan (ijazah). Pernyataan itu menjadi bumerang," kata Amien Rais.
Sebelumnya, Amien Rais bersama ratusan orang yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DIY, Selasa 15 April 2025.
Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta klarifikasi atas dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi. Massa menuntut agar kampus membuktikan keaslian ijazah Jokowi. 
Tak berselang lama, empat perwakilan massa aksi masuk ke ruang di Ruang 109 Fakultas Kehutanan UGM untuk mengikuti audiensi bersama rektorat menyangkut ijazah Jokowi.
Keempat orang yang mengikuti audiensi adalah Tifauzia, Roy Suryo, Rismon Hasiholan, Syukri Fadholi.
Sumber: rmol
Foto: Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais/Ist
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
KPK Punya Peta Lengkap Potensi Korupsi, Gubernur Mana Lagi yang Kena OTT?
Pemakaman Raja PB XIII di Imogiri: Lokasi, Rute Prosesi & Fakta Penanduan
Prabowo: Kereta Api Indonesia Kini Setara Eropa, Lebih Nyaman dan Modern
90% Kekerasan pada Perempuan dan Anak Dipicu Media Sosial, Ungkap Menteri PPPA