Gibran kemudian menanyakan apakah Cak Imin sering berdiskusi dengan tim suksesnya, termasuk salah satu anggotanya, Thomas Lembong. Dalam konteks ini, Gibran menyoroti pentingnya pemahaman yang sama antara calon wakil presiden dan tim suksesnya terkait isu-isu penting seperti LFP.
"Saya tidak tahu apakah Pak Tom Lembong dan tim suksesnya sering berdiskusi dengan calon wakapresnya. Bagaimana mungkin calon wakapres tidak paham? Lithium ferrophosphate adalah alternatif nikel. Intinya, ada negara yang tidak ingin menggunakan nikel. Gus, yang saya maksud, apakah Gus Muhaimin juga anti nikel seperti Pak Tom Lembong?" tanya Gibran.
Lebih lanjut, Gibran menyampaikan bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, sebuah kekuatan yang seharusnya diapresiasi. Namun, Gibran khawatir bahwa jika paslon nomor urut 1 terus-menerus membahas LFP tanpa memahami esensi nikel sebagai kekuatan nasional, hal tersebut bisa dianggap sebagai promosi produk China.
"Indonesia sekarang adalah negara dengan cadangan nikel terbesar sedunia. Ini adalah kekuatan kita, keunggulan kita dalam negosiasi. Jangan malah membahas LFP, itu sama saja dengan mempromosikan produk China," tegas Gibran.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: akarsari.com
Artikel Terkait
Trump Kukuhkan Arab Saudi sebagai Sekutu Utama Non-NATO dalam Jamuan Megah di Gedung Putih
Kemenimipas Gelar Hari Bakti Perdana, Pacu Transformasi Layanan Publik Menuju Indonesia Emas 2045
Gubernur Jabar Gagas Mahasiswa Teknik Sipil Jadi Konsultan Pengawas Proyek, Dapat Honor Rp 300 Ribu Per Hari
Mediasi Polisi Akhiri Konflik Warga Tanggamus yang Dipicu Bola Nakal