Kalau kita perhatikan, ada hal yang menarik. Di era digital ini, kejujuran justru sering kali muncul di tempat yang tak terduga: kolom komentar. Orang-orang begitu lantang menyuarakan isi hati, mengkritik, atau sekadar meluapkan emosi lewat media sosial. Tapi coba bandingkan dengan dunia nyata. Di sana, banyak yang memilih diam. Kenapa ya, jadi lebih mudah jujur di balik layar?
Alasan utamanya, menurut saya, sederhana: kita merasa aman. Anonimitas atau setidaknya jarak emosional yang diciptakan layar berfungsi seperti perisai. Kita tak perlu langsung berhadapan dengan ekspresi kaget, nada suara yang berubah, atau tatapan lawan bicara. Tanpa tekanan itu, kata-kata yang selama ini dipendam pun lebih mudah keluar.
Selain itu, ada rasa takut yang nyata. Jujur di kehidupan nyata itu berisiko. Bisa bikin canggung, memicu salah paham, atau bahkan merusak pertemanan. Daripada ribet, ya lebih baik diam. Demi harmoni, begitu kira-kira. Nah, di kolom komentar, rasanya beda. Konflik terasa lebih ringan. Kalau sudah mulai panas, tinggal berhenti membalas. Bisa hapus komentar, atau tutup aplikasinya sama sekali. Praktis.
Media sosial juga memberi kita waktu untuk berpikir. Berbeda dengan obrolan langsung yang menuntut respons kilat, kita bisa menyusun kata-kata dengan tenang di kolom komentar. Di-edit dulu, dipikirkan matang-matang. Bagi yang kurang percaya diri ngomong langsung, ini jadi jalan keluar yang sempurna. Kejujuran yang tercekat akhirnya bisa mengalir lewat tulisan.
Tapi jangan salah. Keberanian di dunia digital ini sering kali cuma ilusi. Tanpa tanggung jawab langsung, kejujuran bisa berubah jadi pelampiasan. Komentar sarkastik, kata-kata kasar, atau hujatan yang menyudutkan semua itu mudah sekali terlontar. Di titik ini, kolom komentar bukan lagi ruang dialog. Ia berubah jadi arena untuk meledak.
Artikel Terkait
Malam Tahun Baru di Aceh Tamiang Berubah Jadi Malam Waspada Banjir
Tahun Baru Tanpa Kembang Api, Masyarakat Pilih Doa dan Donasi
Surabaya Menyambut 2026: Dari Taman Bungkul yang Ramah Keluarga Hingga Keriuhan Jalan Tunjungan
Pimpinan Negara Pantau Malam Tahun Baru, Situasi Dinyatakan Kondusif