Lalu, dari mana sebenarnya puing pesawat itu berasal? Kepala Desa Pondok Udik, Sutisna, menjelaskan lokasinya ada di Jalan Raya Kemang-Parung. Aktivitas di tempat itu, katanya, sudah berjalan sekitar lima tahun.
“Pesawat yang sudah tidak lagi digunakan dan sudah rusak itu ditaruh di gudang, lalu dihancurkan, mungkin untuk dimanfaatkan,” jelas Sutisna.
Namun begitu, kejadian seperti ini disebutkannya sangat langka. Puting beliung yang sanggup menerbangkan serpihan pesawat sebesar itu adalah yang pertama kalinya.
“Baru kali ini. Kami juga kaget, puting beliung terjadi sangat singkat, tidak ada dua menit kejadian ini,” tuturnya.
Dampaknya ternyata tak main-main. Selain rumah Ayi, sekitar 30 rumah warga lainnya juga mengalami kerusakan akibat angin tersebut. Saat ini, pemilik lokasi "kuburan pesawat" tengah berkoordinasi dengan BPBD dan damkar untuk menangani evakuasi sayap pesawat yang masih menimpa rumah warga itu. Prosesnya dinanti-nanti, terutama oleh Ayi dan keluarganya yang terus waswas setiap mendung menggumpal di langit Bogor.
Artikel Terkait
Dua Tersangka Diciduk Polisi Usai Nenek 80 Tahun Diusir dan Rumahnya Diratakan
Habib Rizieq Serukan Revolusi Akhlak, Sebut Indonesia Darurat Kebohongan
Ijazah Jokowi: Pakar Sosiologi Hukum Soroti Keanehan yang Tak Kunjung Terjawab
Jakarta Bersiap: Hujan dan Rob Ancam Perayaan Malam Tahun Baru 2026