Dari keterangan para korban yang selamat, minuman yang mereka konsumsi adalah arak. Jenis minuman keras yang kerap beredar secara ilegal.
Kini, selain merawat korban, polisi juga sibuk mengumpulkan bukti. Mereka berusaha melacak dari mana arak itu berasal dan apa kandungan di dalamnya. “Kami akan lakukan pemeriksaan dan mengumpulkan alat bukti terkait dengan minuman tersebut berasal dari mana, dibawa dari mana, dan dilakukan pengecekan terhadap kandungan dari miras itu,” tegas Angga.
Korban berjatuhan dalam waktu berdekatan. Dua orang, berinisial MR dan PT, meninggal pada Minggu malam. Kemudian dua lainnya, AM dan SN, menyusul pada Senin pagi. Sungguh rentetan kejadian yang menyedihkan.
Menyambut tahun baru, insiden ini jadi peringatan keras bagi aparat. Polres Jember berencana meningkatkan patroli dan pengawasan di lokasi-lokasi rawan. Razia pun akan digelar untuk mencegah terulangnya tragedi serupa.
“Peristiwa tersebut menjadi pengingat bersama agar tidak sembrono menenggak minuman yang berpotensi merenggut nyawa,” pesan Angga.
Imbauannya jelas: rayakan tahun baru dengan cara yang positif. Hindari pesta miras yang ujung-ujungnya hanya mendatangkan penyesalan, atau bahkan petaka.
Artikel Terkait
Serangan Drone Guncang Kediaman Putin di Tengah Masa Genting Perundingan
Bencana Sumatera: Alarm Mahal dari Pembangunan yang Abai Lingkungan
Gempa 2,5 Magnitudo Guncang Gayo Lues Dini Hari
Gelora Tanpa Kursi, Lobi Pilkada Lewat Koalisi