Ia menambahkan, pendekatan ini sejalan dengan gaya kepemimpinan Prabowo yang menitikberatkan pada keselamatan rakyat, terutama saat krisis.
Di sisi lain, Amir Hamzah melihat pemulihan bencana ini juga merupakan agenda politik kebangsaan. Kehadiran negara di lokasi bencana akan sangat mempengaruhi kepercayaan publik. Ketika figur seperti Dasco turun langsung, itu adalah sinyal bahwa pemerintah serius menangani masalah ini. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas sosial dan psikologis korban.
“Ini bukan soal popularitas atau pencitraan,” tegas Amir. “Ini soal efektivitas kekuasaan. Dan Dasco berada di posisi yang sangat menentukan.”
Dengan perannya sebagai penghubung antara kekuasaan politik dan realitas di lapangan, serta jaringan kuatnya di DPR dan partai, Dasco dinilai mampu menyatukan berbagai kepentingan. Tujuannya satu: memulihkan Sumatra lebih cepat.
Amir Hamzah cukup optimis. Jika koordinasi berjalan solid dan regulasi bisa dipermudah, maka masyarakat terdampak akan segera merasakan sentuhan negara secara nyata. Itulah, katanya, hal yang paling penting.
Artikel Terkait
BNPT Ungkap 112 Anak Teradikalisasi, Game Online Jadi Pintu Masuk Baru
Kapolda DIY Minta Jajarannya Tak Baper dengan Komisi Reformasi Polri
Menasihati Penguasa di Depan Umum: Bolehkah atau Justru Wajib?
Tradisi Tahun Baru: Dari Konvoi Kembang Api hingga Doa Bersama Keluarga