Ayah dan anak itu lalu turun ke lantai satu. Mereka menemukan F masih bernyawa, meski kondisi parah. Dengan susah payah, mereka menyandarkan tubuhnya ke lemari.
Korban sempat meminta minum, dan kakaknya memberikannya. Di saat yang sama, sang suami menghubungi rumah sakit. Sayangnya, ambulans baru tiba sekitar pukul 05.40 WIB.
kata Calvijn.
Pemeriksaan forensik kemudian mengungkap kekejaman yang sebenarnya. Korban mengalami 26 luka tusuk di sekujur tubuhnya.
kata dr. Altika dari RS Bhayangkara Medan.
Kini, AI berstatus sebagai Anak yang Berkonflik dengan Hukum. Calvijn menyebut, penyesalan tentu menghinggapi diri gadis 12 tahun itu.
ungkapnya.
Akar Masalah
Lantas, apa yang mendorong seorang anak melakukan hal sedrastis itu? Polisi mengurai beberapa motif yang saling bertautan.
Pertama, tentu saja pola kekerasan dalam rumah tangga yang ia saksikan dan alami. AI kerap melihat ibunya melakukan kekerasan mengancam dengan pisau, memukuli kakaknya dengan sapu atau ikat pinggang hingga meninggalkan memar. Itu semua terekam dalam benaknya.
Kedua, ada pengaruh dari dunia digital. Calvijn menyebut AI terinspirasi dari game Murder Mystery, khususnya season Kills Others, yang banyak menampilkan adegan penggunaan pisau. Ia juga menonton serial anime DC yang menampilkan adegan pembunuhan serupa.
paparnya.
Dan yang ketiga, hal yang mungkin dianggap sepele oleh orang dewasa, tapi berarti besar bagi seorang anak: sakit hati. Sang ibu menghapus game online milik AI. Tindakan itu seperti menjadi percikan terakhir yang memantik ledakan amarah yang sudah menumpuk.
pungkas Calvijn.
Sebuah tragedi yang menyisakan banyak tanda tanya. Tentang pola asuh, tentang pengaruh konten digital, dan tentang seberapa dalam luka batin seorang anak bisa tertimbun sebelum akhirnya meledak dengan cara yang paling mengerikan.
Artikel Terkait
Pertemuan di Rumah Bahlil: Penguatan Koalisi atau Awal Retakan?
Empat Parpol Serius Dorong Pilkada Kembali ke DPRD, Demokrat Ingatkan Bahaya Oligarki
Damaskus Luncurkan Pound Baru, Gambar Buah Gantikan Wajah Tokoh
Dosen UIM Dipecat Usai Viral Meludahi Pegawai Swalayan