Ratusan WNI Terjebak Sindikat Scam di Kamboja, Ibu Hamil Jadi Korban

- Senin, 29 Desember 2025 | 22:36 WIB
Ratusan WNI Terjebak Sindikat Scam di Kamboja, Ibu Hamil Jadi Korban

Kasusnya sungguh memilukan. Seorang perempuan WNI, yang tengah mengandung enam bulan, menjadi korban perdagangan orang di Kamboja. Ia mengalami siksaan fisik dan tekanan mental sebelum akhirnya bisa dibawa pulang ke tanah air. Kisahnya ini hanyalah satu dari sekian banyak.

Brigjen Irhamni dari Dirtipidter Bareskrim Polri mengungkap fakta yang lebih mengkhawatirkan. Hingga saat ini, diperkirakan masih ada sekitar 600 WNI lain yang terjebak dalam jaringan online scam di sana. Mereka tidak berkumpul di satu tempat. Ratusan orang itu tersebar di berbagai tim dan lokasi berbeda, dengan setiap kelompoknya beranggotakan 30 sampai 40 orang.

“Jaringan yang mempekerjakan para WNI tersebut dikendalikan oleh pihak asing,” jelas Irhamni.

Menyikapi hal ini, Polri kini sedang berkoordinasi dengan BP2MI dan Kementerian Luar Negeri. Tujuannya untuk mendata dengan lebih akurat WNI mana saja yang masih terperangkap dan membutuhkan pertolongan.

Sebelumnya, tepatnya pada 26 Desember 2025, upaya penyelamatan sudah dilakukan. Bareskrim bersama Kemlu berhasil memulangkan sembilan WNI yang menjadi korban penipuan serupa. Mereka dipaksa bekerja sebagai scammer.

Cerita mereka seragam dan menyedihkan. Mereka diberi target kerja yang harus dicapai. Jika gagal, hukumannya menanti. Bentuknya beragam, mulai dari push-up hingga lari di lapangan panas bisa sampai 300 kali putaran. Setelah berhasil melarikan diri, mereka akhirnya mencari perlindungan dan melapor ke KBRI. Dari sanalah proses pemulangan ke Indonesia dimulai.

Kasus sembilan korban ini seharusnya jadi peringatan keras bagi kita semua. Masyarakat harus jauh lebih waspada terhadap tawaran kerja ke luar negeri, apalagi yang jalurnya tidak resmi dan terkesan instan.


Halaman:

Komentar