Wilayah-wilayah di tiga provinsi yang sempat dilanda banjir dan longsor kini perlahan bergerak. Fase darurat mulai berakhir, berganti dengan upaya pemulihan. Nah, salah satu pekerjaan rumah terbesar di tahap ini ya menyediakan tempat tinggal bagi warga yang rumahnya hancur atau rusak.
Pemerintah pusat, bersama dengan daerah, kini fokus memfasilitasi kebutuhan hunian. Skema bantuan sudah disiapkan untuk korban di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Intinya, bantuan ini disesuaikan dengan tingkat kerusakan rumah warga.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membeberkan rinciannya. Untuk rumah dengan kerusakan ringan, ada bantuan stimulan senilai Rp15 juta. Sementara yang rusak sedang bisa mendapatkan Rp30 juta.
Lalu bagaimana dengan rumah yang rusak parah? Menurut Tito, warga akan difasilitasi hunian sementara atau huntara dulu. Dari situ, nantinya akan dibangunkan hunian tetap atau huntap.
Pembangunan huntap ini rencananya akan melibatkan tiga sumber pendanaan. Ada dari Badan Layanan Umum Perumahan (Danantera), APBN, dan juga donasi dari pihak nonpemerintah. Saat ini, Danantera disebut sudah mengalokasikan sekitar 15.000 unit. Sementara dari donasi, groundbreaking untuk 2.600 unit bahkan sudah dimulai.
Di sisi lain, ada juga skema lain yang disiapkan BNPB. Namanya Dana Tunggu Hunian atau DTH. Skema ini diperuntukkan bagi warga yang memilih untuk tidak tinggal di huntara, melainkan mengontrak atau numpang di rumah saudara.
Artikel Terkait
Ratusan WNI Terjebak Sindikat Scam di Kamboja, Ibu Hamil Jadi Korban
Oknum Polisi di Probolinggo Jadi Tersangka Pembunuhan Mahasiswi UMM
Ratusan Pelajar Unjuk Solidaritas, Doa Lintas Agama Mengalun untuk Korban Bencana Sumatera
Dapur Makan Bergizi: Antara Gizi Anak dan Anggaran yang Tak Boleh Padam