Ali Amran Tanjung, sosok yang baru saja terpilih sebagai Ketua Umum Parmusi, langsung menegaskan posisi organisasinya. Bukan jadi corong partai tertentu, tegasnya. Parmusi harus jadi rumah besar, tempat berkumpulnya umat Islam Indonesia dari berbagai partai dan mazhab.
Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah wawancara di kanal YouTube TV Masyumi, yang diunggah pada Ahad lalu.
Terpilih dalam Muktamar V di Pesantren Azikra, Sentul, akhir Desember lalu, Amran punya agenda jelas. Ia mengajak aktivis dari pelbagai partai sebut saja PBB, Partai Masyumi, Partai Umat, hingga PKS untuk bergabung. Menurutnya, Parmusi harus inklusif.
Lalu bagaimana sikap organisasi ini terhadap pemerintahan Prabowo Subianto? Dalam percakapan dengan Legisan Samtafsir, Amran menjelaskan. Posisinya bukan untuk berseberangan, melainkan jadi mitra yang konstruktif. Mitra yang tak segan memberi masukan.
Ia meyakini Presiden Prabowo punya niat baik untuk rakyat. Hanya saja, niat baik saja tak cukup. Kebijakan yang berdampak buruk bisa saja muncul, dan di situlah Parmusi ingin ambil peran.
Untuk mewujudkan itu, ada terobosan dalam struktur kepengurusan. Dulu, hierarkinya langsung dari ketua umum ke bawah. Kini, dibentuk sejumlah wakil ketua umum yang menangani bidang spesifik: politik, dakwah, ekonomi, sosial, dan pendidikan. Ini langkah untuk mendorong profesionalisme.
Artikel Terkait
PKS Masih Timbang-timbang, Koalisi Sudah Sepakat Soal Pilkada Lewat DPRD
SIM Palsu Sopir Bus Krapyak Diungkap, 16 Nyawa Melayang
Sholawat Menggema di Tengah Perayaan Natal, Raiana Bakytovna Bikin Terpukau
Pilkada oleh DPRD? Pembahasan RUU Baru Diperkirakan Mulai Awal 2026