"Setelah itu ada konsep gotong royong, artinya pihak-pihak yang ingin membantu. Di antaranya ada satu yang sudah membantu sebanyak 2.600 dan sudah groundbreaking minggu lalu,"
ujar dia.
Sambil menunggu huntap jadi, para korban enggak dibiarkan begitu saja. Pemerintah menyediakan hunian sementara. Opsi lainnya, mereka juga bisa memilih kompensasi berupa uang. Fleksibel, jadi warga punya pilihan.
"Untuk yang (rumah korban) rusak berat, itu nanti akan disiapkan hunian sementara. Ada yang hunian sementara disiapkan. Ada juga yang mungkin ingin mendapatkan biaya bantuan ingin (tinggal) di rumah keluarganya, ada pilihannya,"
paparnya menjelaskan.
Jadi, intinya proses pembangunan terus bergulir. Dari tiga skema tadi, harapannya kebutuhan tempat tinggal korban bisa terpenuhi secara bertahap.
Artikel Terkait
Dari Lini Produksi ke Rak Toko: Dua Anak Muda Temukan Makna Nyata di Balik Karir
Maklumat Yogyakarta: Tokoh Senior Desak Prabowo Cabut UU IKN dan DKJ
XRP Staking: Peluang Pendapatan Pasif di Tengah Perubahan Wajah Kripto
Harapan Pedagang Terompet di Trotoar Jakarta: Dari Tradisi Turun-Temurun hingga Rezeki Akhir Tahun