Muhammad Jafar. Namanya mungkin tak dikenal banyak orang, tapi aksinya di hari naas itu sungguh luar biasa. Saat banjir bandang menerjang kampungnya di Aceh, sementara warga lain berusaha menyelamatkan diri, pemuda ini justru berlawanan arah. Ia bolak-balik menembus arus deras yang menghanyutkan segalanya.
Menurut sejumlah saksi, Jafar tak kenal lelah. Dengan tenaga dan nyali yang sulit dibayangkan, ia berhasil membawa lebih dari seratus warga ke tempat aman. Yang membuatnya makin istimewa, semua itu dilakukannya tanpa ada kamera yang merekam, tanpa sorotan media. Murni dari hati.
Kisahnya mengingatkan kita pada satu hal sederhana: pahlawan sesungguhnya tak selalu berbalut seragam resmi. Kadang, mereka hanya bermodal keberanian dan rasa kemanusiaan yang besar. Di tengah bencana yang memporak-porandakan itu, secercah harapan justru datang dari seorang pemuda biasa.
Tanpa banyak bicara. Hanya bertindak. Dan nyawa-nyawa pun tertolong.
Artikel Terkait
Prasetyo Hadi: Pemerintah Tak Hanya Fokus Sumatera, Pantau Banjir Kalsel dan Kecelakaan Labuan Bajo
Tenda Darurat Jadi Ruang Kelas, Siswa Korban Banjir Sumatera Tetap Belajar 5 Januari
Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya Dirombak, Kuota Digenjot Hingga 23 Ribu Penerima
Tito Karnavian Rinci Skema Bantuan Hunian hingga Logistik untuk Korban Bencana