Keterangannya pun menusuk: "Kekuatan bukanlah pada senjata. Kekuatan sebenarnya adalah kepercayaan yang diberikan orang-orang tak berdosa kepada Anda."
Unggahan itu langsung meledak. Ribuan like dan share berdatangan. Banyak netizen yang membaca pesan di baliknya sebagai sebuah sindiran halus, bahkan teguran, terhadap operasi militer Israel di Gaza. Sebuah kontras yang sengaja ditampilkan: kekuatan manusiawi versus kekuatan senjata.
Media-media Turki pun ramai memberitakannya. Mereka menyebutnya sebagai "tamparan" atau "jawaban yang penuh makna". Memang, jika dilihat dari urutan kejadian, respons Turki ini terasa seperti sebuah pelajaran diplomasi media sosial. Mereka tidak terjebak dalam perlombaan pamer otot, tapi mengalihkan percakapan ke ranah moral dan kemanusiaan.
Perang naratif di timeline ini menunjukkan satu hal: di era sekarang, pertarungan persepsi seringkali sama pentingnya dengan pertempuran di medan sebenarnya. Dan kali ini, dengan sebuah foto tarik tambang, Turki berhasil memenangkan banyak simpati.
IDF sendiri, hingga berita ini ditulis, belum memberikan tanggapan lanjutan. Mungkin mereka sedang memikirkan, bagaimana cara membalas sebuah pesan yang bukan tentang siapa yang lebih kuat, tapi tentang siapa yang lebih dipercaya.
Artikel Terkait
Cinta Segitiga Berujung Maut, Oknum Polisi Cekik Sahabat Tunangannya
Di Sudut Solo, Pak Harsoyo (76) Bertahan Menjual Kliping Koran Sejak 1984
Rajab: Saat Hati yang Retak Disambung Kembali oleh Al-Jabbar
Lisa Mariana Sedot Lemak Demi Eropa, Sindir Aura Kasih?