Mereka juga membuka kesempatan bagi relawan. Terutama untuk membantu di Kecamatan Tebing Tinggi, yang dilaporkan mengalami dampak paling parah.
“Kami mempersilakan relawan yang berada di sekitar lokasi untuk bergabung membantu evakuasi warga,” tambah Rahmi.
Peristiwa ini tentu mengundang perhatian lebih. Kalimantan Selatan, seperti kita tahu, adalah wilayah dengan aktivitas pertambangan yang cukup masif. Banjir yang berulang ini kembali memantik pertanyaan tentang kondisi lingkungan dan daya dukung alam setempat, apalagi di saat hujan ekstrem makin sering terjadi.
Hingga berita ini diturunkan, petugas masih siaga penuh. Warga diimbau untuk tidak lengah, karena cuaca yang belum stabil berpotensi membawa banjir susulan. Semoga saja yang terburuk sudah berlalu.
Artikel Terkait
Prabowo Gelar Pertemuan Malam dengan Rosan, Bahas Progres Kampung Haji hingga Hunian Korban Bencana
Bencana Tapanuli Tengah: Empat Desa Masih Terisolasi, Relokasi Jadi Opsi
Darfur Berdarah Lagi: Lebih 200 Warga Sipil Jadi Korban Serangan Bermotif Etnis
Hijau dan Cokelat Beradu Palu, Hunian Darurat Tumbuh di Sisa Banjir Sumbar