Dia menceritakan, kerugian material jelas ada. Bahan makanan banyak yang rusak lantaran lemari es tak berfungsi.
Tapi bagi Ryan dan warga lain, yang paling disesali adalah hilangnya tradisi silaturahmi. “Momen paling ditunggu itu hilang. Rumah-rumah gelap, jalanan juga kurang penerangan. Rasanya tidak mungkin berkeliling memberi ucapan selamat,” ujarnya.
Ryan menggeleng. “Seumur hidup, baru kali ini merasakan perayaan Natal dengan listrik padam.”
Jadi, alih-alih riuh rendah perayaan, wilayah itu hanya diselimuti gelap dan kecewa. Momen berkumpul yang dinanti-nantikan pun akhirnya pupus.
Artikel Terkait
Ratusan Gelondong Petasan Diamankan Polisi di Parung Panjang Jelang Tahun Baru
Di Balik Angka Indeks: Ketika IPK Menjadi Beban, Bukan Hanya Prestasi
Kabareskrim Ingatkan Warga: Jangan Tergiur Janji Gaji Fantastis ke Luar Negeri
600 WNI Terjebak Jaringan Scam di Kamboja, Proses Pemulangan Dihadang Rintangan Rumit