Ia lalu memberi contoh sederhana tentang keikhlasan. Di hadapan jamaah, Rizieq mengajak untuk berbagi sekadarnya. Seribu, dua ribu rupiah, nilainya kecil tapi bermakna besar jika disyukuri.
Nah, bayangkan jika pola pikir meremehkan itu dipakai pejabat untuk menilai sumbangan rakyat kecil. Rizieq khawatir, nilai kemanusiaan dan gotong royong bisa luntur seketika. Ia bahkan berkelakar dengan nada sarkastik.
Puncak kritiknya adalah pertanyaan mendasar tentang kelayakan. Di penghujung ceramah, dengan suara lantang dan diiringi sahutan jamaah, Rizieq mempertanyakan integritas.
Pertanyaan itu menggantung, meninggalkan kesan mendalam. Bagi Rizieq, sikap terhadap bantuan besar atau kecil adalah cermin dari karakter seorang pemimpin.
Artikel Terkait
Kabareskrim Ingatkan Warga: Jangan Tergiur Janji Gaji Fantastis ke Luar Negeri
600 WNI Terjebak Jaringan Scam di Kamboja, Proses Pemulangan Dihadang Rintangan Rumit
Bailout Terselubung di Balik Dana Pemulihan Pasca Banjir Sumatera?
Tragedi di Pegunungan Gayo: Dua Penderes Pinus Ditemukan Tewas dengan Luka Senjata Tajam