Reaksi warganet pun beragam. Ada yang merasa jijik dengan perlakuan berlebihan itu.
Komentar lain lebih keras, menyentil soal kepemimpinan.
Polemik ini seperti dua sisi mata uang yang sama. Di satu sisi, duka dan nestapa yang masih menyelimuti Sumatra. Di sisi lain, sorotan pada kehidupan "kerajaan" hewan peliharaan di istana. Masyarakat seolah diajak melihat dua realitas yang berjalan beriringan, namun sama sekali berbeda nadanya. Dan di tengah semua itu, pertanyaan tentang prioritas dan empati terus bergema, lebih nyaring dari sekadar deringan notifikasi di linimasa.
Artikel Terkait
Bencana Sunyi: Ketika Gosip Selebriti Menenggelamkan Isu Lingkungan
Banjir Susulan Landa Agam, OMC Digelar untuk Tekan Hujan di Hulu
Seratus Personel Brimob Sumsel Bergerak Darat ke Gayo Lues Bantu Korban Bencana
Wamendagri Desak Daerah Papua Percepat Raperda APBD 2026, Papua Barat Tertinggal Jauh