Suasana Jalan Braga di Bandung pada libur Natal kemarin benar-benar berbeda. Deretan bangunan bergaya art deco yang ikonik itu kembali jadi magnet, menarik ribuan wisatawan untuk datang. Sejak pagi, kerumunan orang sudah terlihat memadati trotoar.
Kamera ponsel diangkat ke segala arah. Langkah kaki banyak yang melambat, menikmati setiap sudut. Aroma kopi dari kafe-kafe lawas bercampur dengan riuh obrolan para pelancong, menciptakan atmosfer yang khas.
Nah, keramaian ini nggak cuma di trotoar. Di badan jalan, keadaan juga lumayan parah. Arus kendaraan bergerak tersendat-sendat. Mobil pribadi, motor, sampai angkot dan angkutan daring saling sikut berebut ruas jalan yang memang tidak terlalu lebar. Kemacetan seolah jadi bagian yang tak terpisahkan dari kemeriahan Braga.
Meski macet, daya tarik kawasan ini ternyata nggak pudar. Banyak pengunjung yang sengaja datang justru untuk menikmati nuansa klasik dan sejarahnya. Selain jalan-jalan dan berfoto, mereka menghabiskan waktu dengan nongkrong di kafe, makan di restoran, atau belanja suvenir di toko-toko sepanjang jalan.
Salah satunya adalah Tedi Firdaus. Ia memilih Braga sebagai tujuan liburan keluarga karena pertimbangan lokasi.
“Saya berkunjung ke sini karena lokasinya tidak terlalu jauh, jadi bisa mengajak semua anggota keluarga untuk liburan ke sini,” ujarnya.
Artikel Terkait
Ayah Absen di Rumah: Fenomena Baru yang Menggerus Ketahanan Keluarga
Ribuan Tawon Serbu Jembatan Cisomang, Lalu Lintas Tak Terganggu
Durian dari Warga Gayo Lues untuk Awak Helikopter Bantuan
Guru Lelah, Istilah Berganti: Rebranding atau Pengaburan Masalah?