Cerita bermula Sabtu lalu (20/12). Tiga pendaki ini memulai pendakian secara ilegal, mengambil rupa Kalitalang di Klaten sebagai titik awal. Mereka berhasil mencapai Pasar Bubrah. Rencananya, turun akan dilakukan lewat jalur Sapuangin-Klaten.
Di tengah perjalanan turun, masalah muncul. Salah seorang dari mereka sakit kaki. Dia pun meminta kedua rekannya untuk turun lebih dulu mencari pertolongan.
Dua pendaki itu pun melanjutkan. Tapi, kondisi tak mendukung. Gelap sudah menyergap, vegetasi pun sangat rapat. Akhirnya, mereka memutuskan untuk bertahan semalam di jalur pendakian Sapuangin.
Baru pada Minggu (21/12), mereka kembali melanjutkan perjalanan turun. Nah, di sinilah masalah kedua terjadi. Salah seorang terperosok. Untungnya, dia bisa bangkit dan melanjutkan langkah. Dia kemudian menyuruh temannya yang ada di posisi lebih atas untuk tetap turun.
"Survivor yang terperosok bertemu dengan warga Sapuangin dan memperoleh pertolongan," jelas Wahyudi mengenai akhir dari salah satu pendaki tersebut.
Sayangnya, komunikasi antara mereka terputus. Satu orang berhasil selamat dan mendapat pertolongan warga, sementara satu orang lainnya yang sempat diminta turun lebih dulu kini masih hilang dan menjadi fokus pencarian tim gabungan.
Artikel Terkait
Rakit Pelepah Pisang dan Perjuangan 24 Jam Evakuasi Ibu Hamil di Tengah Banjir Bandang Aceh
Bupati Sintang Rayakan Natal di Balik Jeruji, Berbagi Harapan dengan Warga Binaan
Forum Patriot Siliwangi Desak Prabowo Wujudkan Gagasan Kembali ke UUD 45 Asli
Kyai Jazir Tutup Usia, Ribuan Jamaah Berduka di Masjid Jogokariyan