Ribuan sepatu lari menginjakkan debu di kawasan Candi Borobudur pagi itu, Minggu (21/12). Mereka bukan sekadar pelari biasa, melainkan bagian dari 10 ribu "simpul solidaritas" yang berkumpul dalam acara Run For Solidarity. Event ini jadi puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional tahun 2025, tapi lebih dari itu, ia adalah gerakan nyata untuk korban banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatra.
Bayangkan saja, ada yang memilih rute 10K, ada yang 5K, dan tak sedikit keluarga dengan anak-anak memilih jarak 3 kilometer. Suasana riuh rendah, penuh semangat. Yang menarik, di sepanjang jalur dan titik tertentu, peserta bisa langsung menyumbang dengan memindai barcode yang terhubung ke platform Kitabisa. Olahraga sekaligus berbagi, semuanya berpadu dalam satu pagi.
Kolaborasinya sendiri cukup luas. Kitabisa menggandeng Kementerian Sosial, ditambah sejumlah lembaga filantropi, pelaku usaha, dan tentu saja masyarakat umum. Menurut sejumlah saksi, semangat gotong royong itu benar-benar terasa di lapangan.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, hadir mewakili Mensos Gus Ipul yang sedang bertugas menyalurkan bantuan langsung ke Sumatera Utara. Dalam sambutannya, ia tak henti-hentinya mengapresiasi kekuatan kolaborasi ini.
"Untuk itu, saya atas nama Kementerian Sosial mengucapkan terima kasih dan hormat setinggi-tingginya kepada filantropi, CSR dunia usaha, serta seluruh pihak yang telah mendukung dan terlibat aktif dalam gerakan kemanusiaan ini," ujar Agus Jabo.
Artikel Terkait
Ukraina Serang Terminal Minyak Rusia, Guncang Rantai Logistik Perang
Rumah Sakit di Aceh Mulai Beroperasi, Korban Tewas Tembus 1.106 Jiwa
Jeep Rubicon Merah dan Suap Rp 2,5 Miliar untuk Eks Dirut Inhutani
KPK Geledah Rumah Dinas Bupati, Sita Rp400 Juta Terkait Kasus Gubernur Riau