Suasana di Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu siang itu, cukup berbeda. Dari sebuah forum yang digagas warga Nahdliyin lintas daerah, muncul seruan lantang: NU harus kembali ke khittah-nya. Musyawarah Besar Warga NU 2025 mendesak pengembalian arah Jam'iyah agar fokus lagi melayani jamaah, umat, dan kepentingan bangsa. Intinya, mereka menilai dinamika internal PBNU belakangan ini justru menguras energi dan menjauhkan organisasi dari mandat sosial-keagamannya yang utama.
Seruan itu dibacakan oleh Inayah Wahid dalam sebuah konferensi pers. Dengan tegas, ia menyatakan forum ini bukan mewakili kepentingan faksi atau elit tertentu.
"Inisiatif ini lahir dari suara warga NU yang ingin Jamâiyah kembali teduh, mandiri, serta berpihak pada kemaslahatan umat dan kelestarian alam," ujar Inayah.
Jadi, ini lebih sebagai ruang artikulasi kegelisahan yang tumbuh dari akar rumput, melihat kondisi organisasi yang kian terpolarisasi.
Dokumen Seruan Moral yang mereka hasilkan menyoroti keras soal konflik kepentingan. Ini disebut sebagai salah satu biang kerok krisis internal. Warga NU mendorong agar kepemimpinan ke depan diisi figur yang benar-benar bebas dari kepentingan politik praktis dan jaring-jaring bisnis. Relasi ekonomi yang berpotensi menggerus independensi Jam'iyah harus dihindari. Prinsip ini mereka tegaskan selaras dengan kaidah fikih lama: mencegah kemudaratan harus didahulukan ketimbang mencari maslahat.
Nah, terkait jalan keluar, Mubes ini punya usul konkret. Mereka menyerukan percepatan pelaksanaan Muktamar ke-35 NU. Forum sah dan konstitusional itu dinilai sebagai tempat yang tepat untuk menyelesaikan segala persoalan secara terbuka, sekaligus bermartabat.
"Semua persoalan seharusnya diselesaikan di Muktamar, bukan melalui konflik yang justru memperlebar perpecahan," kata Ahmad Mujib, salah satu penggagas Mubes.
Artikel Terkait
Kepala Seksi Kejari HSU Berganti Rompi Oranye Usai Ditangkap KPK
Rajab Datang, Alarm Perubahan yang Kerap Terlupakan
Kepala Bakamla Ikut Sumbang Darah dalam Aksi HUT ke-20, 107 Kantong Terkumpul
Heboh Video 19 Detik dan Botol Golda: Rumor atau Jebakan Clickbait?