Banjir Sumatra dan Dilema Kedaulatan yang Salah Alamat

- Senin, 22 Desember 2025 | 14:20 WIB
Banjir Sumatra dan Dilema Kedaulatan yang Salah Alamat

Di titik ini, wajar jika publik bertanya-tanya. Sebenarnya, apa sih yang sedang dilindungi? Keselamatan warga, atau sekadar citra bahwa negara ini masih mampu mengatasi segalanya sendiri? Kedaulatan yang sejati itu kan diukur dari kemampuan negara melindungi rakyatnya. Bukan dari sikap gengsi menolak bantuan saat rakyat sendiri sedang terjepit.

Memang, kekhawatiran akan intervensi asing adalah hal yang wajar dalam percaturan geopolitik. Tapi menjadikannya alasan untuk menahan respons kemanusiaan? Itu namanya salah prioritas. Negara yang kuat bukan yang sok jagoan menolak pertolongan, melainkan yang berani mengakui keterbatasannya demi menyelamatkan nyawa warganya.

Pikirkan ini: kalau utang luar negeri bisa diterima dengan alasan pembangunan, masa iya bantuan kemanusiaan ditolak? Menutup pintu untuk pertolongan, sambil membuka lebar-lebar untuk utang yang mengikat, itu bukan sikap yang konsisten. Bukan pula sikap yang berdaulat.

Pada akhirnya, bencana ini bukan cuma soal selembar status administratif. Ini soal waktu. Setiap jam yang terbuang, setiap hari yang ditunda, adalah tambahan penderitaan bagi mereka yang terdampak. Dan nanti, sejarah tidak akan terlalu mengingat alasan-alasan yang dikemukakan. Sejarah akan mencatat keputusan atau kelalaian yang kita ambil hari ini.


Halaman:

Komentar