Dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sejumlah bantuan penting mulai diberangkatkan pada Selasa (22/12) lalu. Bantuan itu berupa ratusan genset, ponsel, baterai, dan rectifier yang ditujukan untuk wilayah-wilayah di Sumatera yang porak-poranda diterjang banjir dan tanah longsor.
Pejabat Dirjen Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital, Fifi Aleyda Yahya, yang melepas bantuan secara simbolis, menjelaskan bahwa barang-barang tersebut akan disalurkan ke tiga provinsi: Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Meski begitu, ada beberapa kabupaten yang jadi prioritas utama.
“Jadi pengiriman genset ini kami akan fokuskan untuk percepatan pemulihan di wilayah Aceh,” ucap Fifi dalam konferensi pers.
“Saat ini yang memang masih kami akan fokus kerjanya untuk pemulihan itu ada di wilayah Aceh Tamiang, kemudian di wilayah Gayo Lues, dan di wilayah Bener Meriah.”
Ia berharap kiriman 100 unit genset itu bisa mendongkrak upaya pemulihan jaringan telekomunikasi yang masih tersendat. “Insyaallah dengan pengiriman 100 genset ini bisa mempercepat upaya kita sama-sama bergotong royong untuk memberikan pemulihan komunikasi, telekomunikasi tepatnya,” tambahnya.
Alasannya sederhana: kondisi di Aceh dinilai paling memprihatinkan. Menurut data yang Fifi sampaikan, pemulihan jaringan di sana baru menyentuh angka sekitar 80 persen. Bandingkan dengan Sumatera Utara yang sudah 97 persen, atau Sumatera Barat yang hampir tuntas di angka 99 persen. Jelas, genset-genset itu sangat dibutuhkan untuk mengisi celah yang masih menganga.
Artikel Terkait
FPI Serukan Prabowo Tetapkan Darurat Bencana Nasional di Aceh dan Sumatera
Menteri Agama Janji Pulihkan Pesantren yang Porak-poranda di Sumatera
Banjir Sumatra dan Dilema Kedaulatan yang Salah Alamat
ASEAD Desak Thailand dan Kamboja Akhiri Baku Tembak di Perbatasan