Lari Pagi dan Semangat Baru untuk Tempe Menuju UNESCO

- Minggu, 21 Desember 2025 | 11:06 WIB
Lari Pagi dan Semangat Baru untuk Tempe Menuju UNESCO

Festival itu sendiri seperti membuktikan betapa tempe bisa sangat dinamis. Belasan stan kuliner memamerkan kreativitas yang luar biasa. Mulai dari hidangan berat, camilan seperti nugget, sampai yang tak terduga seperti smoothies dan brownies berbahan dasar tempe. Semuanya ada.

Ke depan, setelah urusan pengakuan UNESCO, pemerintah punya harapan besar. Fadli ingin budaya tempe terus berkembang, terutama dalam hal hilirisasi produk.

“Mudah-mudahan setelah didaftarkan, budaya tempe ini akan terus berkembang. Dalam post-production, ada hilirisasinya dalam berbagai bentuk penganan. Kita harap ekspresi yang lain semakin kreatif,”

harapnya.

Di sisi lain, isu kesejahteraan para pengrajin tempe juga tak luput dari perhatian. Fadli membuka kemungkinan diadakannya pelatihan khusus. Misalnya, tentang peningkatan higienitas, kesehatan produk, atau penggunaan bahan baku yang lebih organik.

“Itu akan mempertinggi nilai tempenya sendiri. Mungkin ada beberapa level tempe. Sehingga pendapatan para pembuat tempe itu akan semakin meningkat,”

pungkasnya. Tujuannya jelas: agar warisan budaya ini tak hanya lestari, tapi juga memberi kehidupan yang lebih baik bagi para pelakunya.


Halaman:

Komentar