Oleh: Nida Khoirunnisa
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Hidup zaman sekarang? Cepat banget. Tekanan datang dari mana-mana: tuntutan kerja, target akademis, sampai beban sosial media. Semuanya bikin lelah, kadang sampai ke titik kita bertanya, gimana sih caranya tetap bertahan? Bagaimana supaya hati nggak gampang ciut ketika segalanya terasa begitu berat?
Nah, di titik itu Al-Qur’an punya jawaban. Sederhana sih kedengarannya: sabar dan shalat. Dua hal yang udah akrab di telinga, tapi seringkali kita lewatkan begitu aja. Padahal, di baliknya ada strategi spiritual yang dalam banget untuk menghadapi ujian.
Ayat ini QS. Al-Baqarah ayat 153 nggak cuma nasihat biasa. Ia muncul sebagai petunjuk langsung. Sebuah resep konkret dari Allah untuk mengarungi badai kehidupan. Jadi, sabar dan shalat itu bukan sekadar kata-kata hiasan. Mereka adalah pilar penyangga ketahanan batin seorang mukmin.
Latar Belakang dan Kaitannya
Kalau kita lihat konteksnya, ayat ini turun berhubungan erat dengan peristiwa perubahan arah kiblat. Waktu itu, ujian iman benar-benar nyata. Siapa yang ikhlas dan siapa yang ragu, langsung ketahuan. Setelah menjelaskan hikmah di balik ujian tersebut, Allah lalu kasih “tool”-nya. Gimana caranya menghadapi? Yaitu lewat sabar dan shalat.
Kaitannya jadi jelas. Ayat-ayat sebelumnya bicara soal bentuk ujian lahiriah. Sementara ayat ini menawarkan solusi batiniah. Seolah Allah bilang, setiap kesulitan yang datang, selalu ada kunci untuk membukanya.
Mendalami Makna
Para mufassir punya penjelasan yang memperkaya pemahaman kita. Dalam Tafsir al-Tabari, misalnya, perintah meminta pertolongan dengan sabar dan salat dimaknai sebagai seruan untuk menahan diri di kala susah, tetap kuat menghadapi rasa sakit, dan terus setia menjalankan ketaatan. Al-Tabari menegaskan, orang yang sabar saat diuji akan dapat pertolongan dan rida-Nya. Kenapa? Karena sabar dan shalat itu bentuk ketaatan yang bikin kita dekat sama Allah.
Beliau juga jabarin soal frasa “Allah bersama orang yang sabar”. Ini bukan kebersamaan simbolis belaka. Tapi lebih pada pertolongan nyata, penjagaan, penguatan, dan bimbingan khusus yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang teguh.
Lalu, dalam Tafsir al-Maraghi, dijelaskan bahwa perintah itu punya makna agar kaum mukmin meminta pertolongan Allah untuk menegakkan agama, membela kebenaran, dan menghadapi kesulitan hidup. Caranya? Lewat dua jalur: sabar dan shalat. Sabar itu soal keteguhan hati, melatih diri untuk tabah. Sedangkan shalat adalah sarana yang menumbuhkan keyakinan penuh. Saat shalat, kita diingatkan akan kebesaran Tuhan. Masalah seberat apapun jadi terasa lebih kecil.
Artikel Terkait
Jimly Usul Polri Tak Lagi Pakai Angka untuk Isi Jabatan di Kementerian
Di Usia Satu Abad, Nenek Yohana dari Sekadau Terima Anugerah Pelestari Tenun Kebat
Migran Aman Diluncurkan, Menteri Tegaskan Negara Hadir dari Pra-Keberangkatan hingga Kepulangan
KPK Gempur Tiga Wilayah Sekaligus dalam Satu Hari, Uang Rp 900 Juta Disita