Anthony Albanese datang ke Rumah Sakit St George di Sydney selatan. Tujuannya satu: menjenguk Ahmed Al Ahmed. Pria keturunan Suriah ini nyawanya hampir melayang karena nekat menghadang teror di Pantai Bondi.
Usianya 43 tahun. Tapi aksinya di hari Minggu yang kelam itu, membuatnya jadi sorotan dunia. Sebuah rekaman yang beredar luas memperlihatkan bagaimana Ahmed menyergap pelaku dari belakang. Dengan nyali besar, dia berhasil merebut senjata si penyerang. Tak mudah, tangannya terluka tertembak dalam aksi heroik itu.
Video itu pun meledak. Ditonton puluhan juta kali di berbagai penjuru dunia, menjadi bukti nyata keberanian di tengah kepanikan.
Perdana Menteri tak cuma datang. Albanese juga mengunggah momen kunjungannya ke akun media sosial. Dalam postingannya, dia menyapa Ahmed, seorang pedagang buah, dengan pujian yang hangat.
"Ahmed, Anda adalah pahlawan Australia. Anda membahayakan diri sendiri untuk menyelamatkan orang lain, berlari menuju bahaya di Pantai Bondi dan melucuti senjata seorang teroris," tulis Albanese.
Dia melanjutkan, "Di masa-masa terburuk, kita justru sering melihat sisi terbaik dari manusia. Itulah yang kita saksikan pada Minggu malam. Atas nama seluruh warga Australia, saya ucapkan terima kasih."
Motif di Balik Teror Bondi
Di sisi lain, Albanese juga mengungkap temuan yang lebih gelap dari insiden mengerikan itu. Menurutnya, pelaku penembakan di Bondi terpapar ideologi ISIS. Peristiwa yang terjadi pada Minggu, 14 Desember itu benar-benar menghentak.
Pelakunya adalah seorang ayah dan anak: Sajid dan Naveed Akram. Aksi mereka menewaskan 15 orang warga, ditambah Sajid sendiri. Korban luka-luka pun berjatuhan, memenuhi tempat yang seharusnya penuh keceriaan.
Bayangkan, saat itu Pantai Bondi ramai oleh warga yang merayakan Hanukkah. Lalu tiba-tiba, suasana berubah jadi ladang pembantaian. Peristiwa ini tercatat sebagai salah satu penembakan massal paling mematikan yang pernah terjadi di Australia.
Artikel Terkait
Fortuner Modifikasi Jadi Gudang Solar Ilegal, Bocor dan Bikin Warga Jatuh
Istri Oknum Polisi Gerebek Rumah Selingkuhan, Laporannya Mengambang Sejak Agustus
Buruh Soroti Formula Upah 2026: Hanya Bertahan Hidup, Bukan Hidup Layak
Pemandu Palsu di Keraton Yogya, Putri Sultan Ungkap Langkah Mitigasi