Bayangkan saja. Siapa sih yang percaya kalau ada orang rela mengeluarkan uang ratusan miliar, padahal gajinya cuma seratusan juta per bulan? Hitung-hitungannya nggak bakal nyambung. Dalam masa jabatan, pendapatan resminya mungkin cuma puluhan miliar, tapi biaya ‘masuk’-nya bisa sepuluh kali lipat lebih besar.
Jelas, itu korupsi.
“Kelak, kalau orang sudah ‘malas’ berebut jabatan, baru kemungkinan penegakan hukum sudah berjalan dengan semestinya,” tulis Azwar Siregar, mengomentari fenomena ini.
Pernyataannya seperti tamparan. Sebuah refleksi getir tentang sistem yang seolah memberi ruang bagi penyakit ini untuk terus tumbuh. Narasinya bukan lagi soal satu dua orang, tapi tentang sebuah lingkaran yang perlu diputus.
Artikel Terkait
Kobra Indukan Bersarang di Dapur, Damkar Gunungkidul Bergerak Cepat
Pemerintah Kejar Target Finalisasi Aturan Turunan KUHAP Sebelum Akhir Tahun
Prabowo Soroti Izin Lingkungan Usai Tinjau Banjir Sumbar
Kursi Roda dan Sepiring Harapan: Kisah Priadi di Gang 2 Wonocolo