Suasana di perlintasan kereta Gusti Ngurah Rai, Cakung, Jakarta Timur, mendadak mencekam Selasa (16/12) lalu. Seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun, yang masih duduk di bangku SD, meninggal dunia setelah tertabrak kereta api. Insiden ini terjadi di siang hari.
Kapolsek Cakung, Kompol Widodo, membenarkan kabar tersebut.
"Benar, korban 10 tahun masih SD," kata Widodo.
Menurut penuturan masinis yang disampaikan ke polisi, korban terlihat sedang bermain sendirian di sekitar rel. Dia tampaknya tak menyadari kereta yang mendekat dengan cepat. Tak ada waktu untuk menghindar.
Proses setelah kejadian berlangsung cepat. Masinis segera menghubungi pihak keamanan, yang kemudian melaporkannya ke stasiun. Dari sana, laporan langsung diteruskan ke Polsek Cakung.
Artikel Terkait
Menteri Agus Andrianto Siapkan Penghargaan Khusus untuk Petugas dan Warga Binaan di Lokasi Bencana
Pernyataan Prabowo Soal Bencana Picut Badai Kritik: Ini Nyawa, Bukan Angka Statistik
Menjaga Iman di Tengah Kemeriahan: Antara Toleransi dan Tasyabbuh
Didu: Oligarki Penguasa Sejati, Ancaman Bubarnya Indonesia Makin Nyata