Antrean truk bahan bakar mengular panjang di perbatasan Thailand-Laos, Senin lalu. Tapi mereka tak kunjung bergerak. Militer Thailand memutuskan untuk menghentikan semua pengiriman bahan bakar yang melintasi pos perbatasan Chong Mek ke Laos. Langkah ini diambil bukan tanpa alasan. Intelijen mereka mendapati fakta bahwa pasokan itu berpotensi dialihkan ke Kamboja negara yang saat ini sedang berkonflik perbatasan dengan Thailand, dan situasinya sudah memasuki minggu kedua.
Bentrokan antara militer kedua negara terus terjadi di sejumlah titik. Perbatasan darat mereka yang membentang 817 kilometer itu kini jadi ajang pertempuran. Berbagai upaya internasional untuk merundingkan gencatan senjata, bahkan seruan dari Presiden AS Donald Trump, sejauh ini belum membuahkan hasil. Pertempuran belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Dampaknya sungguh parah. Lebih dari setengah juta warga sipil terpaksa mengungsi, meninggalkan rumah mereka. Korban jiwa pun terus berjatuhan. Dalam delapan hari terakhir, sedikitnya 38 orang dari kedua belah pihak dilaporkan tewas.
Menanggapi penghentian pasokan bahan bakar ini, juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Laksamana Muda Surasant Kongsiri, memberikan penjelasan.
Artikel Terkait
BMKG Gencarkan Modifikasi Cuaca Hadapi Puncak Hujan dan Tiga Siklon di Awal 2026
Dilraba dan Arthur Chen Bersatu dalam Love Beyond the Grave, Kisah Cinta Guru Spiritual dan Jenderal Misterius
Mahasiswa UWKS Dijatuhi DO dan Ditangkap Polisi Usai Unggah Konten Rasis
Danantara Garap Hotel dan Lahan Strategis di Dekat Masjidil Haram