Di Sidang Kabinet Paripurna yang digelar Senin lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan sebuah langkah konkret. Ia sedang menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengatasi krisis kesehatan di wilayah Sumatera yang dilanda bencana. Rencananya, ratusan tenaga medis akan segera dikerahkan.
"Kita batch pertama akan memberangkatkan 600 orang," ujar Budi, menyampaikan laporannya langsung di hadapan Presiden. Angka itu ia sebutkan sebagai respons atas instruksi Prabowo dalam rapat terbatas di Aceh beberapa waktu sebelumnya. Saat itu, Presiden menekankan bahwa kebutuhan dokter di lokasi bencana sangat mendesak, mengingat banyak masyarakat yang mulai terserang penyakit.
Menariknya, rombongan pertama ini tak hanya terdiri dari dokter magang atau koas. Menurut penjelasan Budi, ternyata banyak juga dokter umum dan bahkan spesialis yang bersedia mengorbankan waktu dan pendapatannya untuk turun langsung membantu. Mereka direkrut dari berbagai sumber di seluruh Indonesia.
"Sumbernya dari seluruh Indonesia kita buka rekrutmen, Pak," jelas Budi. "Jadi, misalnya ada organisasi profesi, ada Fakultas Kedokteran UGM, ada Fakultas Kedokteran UI, ada Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, kita buka."
Ia juga menyebut pihaknya memiliki semacam database relawan. "Jadi, mereka nanti kalau sudah kayak ABRI, Pak, nanti dikasih bintang gitu. Kayak sudah operasi Seroja, sudah operasi ini," imbuhnya dengan gaya bicara yang cukup gamblang.
Presiden Prabowo pun menyimak dengan saksama, lalu menyelipkan pertanyaan kunci. "Sumbernya dari mana?" tanyanya. Kemudian, "Mereka tingkatannya apa?"
Artikel Terkait
BMKG Ungkap Ancaman Tiga Siklon yang Mengintai Wilayah Indonesia
Resbob Dicokok Polisi di Pelarian, Terancam 6 Tahun Bui
Kemendagri Raih Predikat Informatif untuk Ketujuh Kalinya Berturut-turut
Prabowo Gebrak Meja, Tegur Langsung Kapolri dan Panglima TNI Soal Aparat Pelindung Penyelundup