Kebakaran hebat di gedung Terra Drone, Jakarta Pusat, awal pekan ini masih menyisakan duka. Korban jiwa mencapai 22 orang. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, akhirnya angkat bicara dan menyoroti satu hal yang menurutnya jadi masalah utama: desain bangunannya sendiri.
Pramono menyebut gedung itu sebagai 'gedung tumbuh'. Apa maksudnya?
"Jadi ada bangunan lama, tiba-tiba dibangun satu gedung yang tumbuh, yang berbeda dengan kiri-kanannya. Ketinggiannya enam tingkat," tutur Pram usai membuka sebuah konferensi di Balai Kota, Sabtu (13/12).
Menurutnya, gedung yang 'tumbuh' begitu saja itu punya masalah serius. "Tetapi baik jalan ke atas, maupun ke bawah tidak diatur. Bahkan, di sepanjang jalan naik ke atas itu ditempatkan baterai untuk drone. Itulah yang menyebabkan kebakaran yang sangat dahsyat," lanjut dia.
Di sisi lain, penanganan kasus kini sudah diambil alih kepolisian. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata Pram, tak tinggal diam. Mereka akan menanggung semua kebutuhan terkait penguburan dan penanganan kesehatan para korban.
“Siapa pun yang berkaitan dengan penguburan dan penanganan kesehatannya menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI Jakarta. Ada beberapa yang dikuburkan di daerahnya masing-masing, itu monggo,” ucapnya tegas.
Kejadian ini rupanya jadi alarm. Pramono langsung memerintahkan jajarannya untuk bergerak. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata), Dinas Bina Marga, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) diperintahkan memeriksa ulang kelayakan gedung-gedung di Jakarta.
“Hal yang berkaitan gedung-gedung, saya sudah memerintahkan kepada dinas terkait Citata, Bina Marga, PTSP, semuanya untuk memeriksa kembali,” katanya.
Artikel Terkait
Pasutri Modus Pesan Bakso Hajatan Diciduk Usai Gasak Uang Pedagang
Kiai NU Jawa Desak Musyawarah Luar Biasa, Ancam Bentuk PBNU Tandingan
Tragis di Cilacap, Truk Tangki Hajar Terios hingga Ringsek, 4 Tewas
Bupati Lampung Tengah Ditangkap KPK, Dana Suap Rp5,7 Miliar untuk Tutup Utang Kampanye