Namun begitu, kunjungan itu rupanya memantik harapan yang lebih konkret untuk Yogyakarta. Eko merasa DIY, dengan segudang peran sejarahnya, perlu terinspirasi.
“Harapan saya, Pemda DIY terinspirasi Museum Asia Afrika ini. Pentingnya segera cepat membangun monumen perjuangan hadirkan museum kejuangan, Yogyakarta punya peran sejarah, ada peristiwa pindah ibukota dari Jakarta ke Jogja. Banyak peristiwa kejuangan yang hebat di Jogja. Kita harap Pemda lekas susun naskah akademik dan membangun museum. Ini akan terus kita suarakan untuk anak cucu kita di masa yang akan datang,”
tegasnya.
Pesan itu jelas. Ada urgensi di sana. Yogyakarta, kota yang pernah menjadi ibu kota republik, menyimpan banyak cerita heroik yang sayang jika hanya mengendap dalam buku. Ia butuh sebuah ruang fisik sebuah museum kejuangan agar narasi perjuangan itu bisa diakses, dirasakan, dan menjadi pembelajaran nyata bagi siapa saja, sekarang dan nanti.
Artikel Terkait
Tim KPK Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji, Periksa Lokasi di Mina
Di Balik Gerobak Bakso Pangandaran: Kisah Nelayan yang Bertahan di Tepian
Bupati Lampung Tengah Tersandung Suap Rp5,7 Miliar untuk Bayar Utang Kampanye
Suharti Buka Suara: Data Pendidikan Masih Banyak PR Meski 71,9% Dinilai Baik