Hasilnya? Ledakan keras yang khas membahana menyambut kelahiran Kristus. Tradisi ini terutama ramai di desa-desa yang banyak anak mudanya, dan suaranya terus bergema dari masa Adven hingga malam Tahun Baru.
Wayang Wahyu, Menyebarkan Injil lewat Seni Jawa
Di Jawa Tengah, kekayaan budaya lokal bertemu dengan narasi Kristiani dalam Wayang Wahyu. Berbeda dengan wayang pada umumnya, wayang ini khusus menampilkan cerita-cerita dari Alkitab, dengan tokoh-tokoh seperti Yesus Kristus.
Gagasan ini dicetuskan oleh Bruder Timotheus L. Wignyosoebroto, seorang misionaris Belanda, pada 1959 di Surakarta.
Inspirasinya datang dua tahun sebelumnya, saat ia menyaksikan pertunjukan wayang kulit yang mengangkat kisah dari Perjanjian Lama. Dari situlah, ia terpikir untuk menggunakan media wayang yang begitu dicintai masyarakat Jawa untuk menyampaikan pesan-pesan agama.
Penjor dan Ngejot: Toleransi yang Hidup di Bali
Umat Kristen di Bali punya ciri khas tersendiri. Selain pohon Natal, mereka juga memasang penjor sebuah bambu panjang yang dihias indah dengan janur dan ornamen lainnya di depan rumah. Penjor ini adalah simbol harmonisasi budaya yang dalam, melambangkan kemakmuran.
Namun yang paling menyentuh mungkin tradisi Ngejot. Ini adalah kebiasaan mengantarkan masakan rumahan kepada tetangga, tak peduli apa agamanya. Tradisi ini dilakukan bersama oleh umat Islam, Hindu, dan Kristen. Ngejot bukan sekadar bagi-bagi makanan, melainkan bukti nyata toleransi beragama yang sudah mengakar kuat di Pulau Dewata.
Kelima tradisi ini hanyalah secuil contoh dari kekayaan Nusantara. Mereka menunjukkan bahwa sukacita Natal bisa diekspresikan dalam ribuan bentuk, dengan warna lokal yang kental. Meski caranya berbeda-beda, semangat yang mengalir di dalamnya sama: kebersamaan, harapan, dan tentu saja, cinta kasih yang menjadi inti dari perayaan ini. Inilah kekuatan Indonesia yang sebenarnya.
Artikel Terkait
Billie Eilish Berhadapan dengan Miliarder AS, Tegaskan Dukungan untuk Palestina Tak Bisa Ditawar
Sjafrie Siap Berantas Pengkhianat di Balik Tambang Indonesia
UIKA Championship 2025 Sukses Digelar, Siap Naik Kelas Jadi Ajang Internasional
Cak Imin: Banjir Sumatera Alarm Keras Kelalaian Kita pada Alam