Bayi Dua Hari Bertaruh Nyawa di Tengah Amukan Banjir Aceh Tamiang

- Kamis, 11 Desember 2025 | 15:06 WIB
Bayi Dua Hari Bertaruh Nyawa di Tengah Amukan Banjir Aceh Tamiang

"Itulah kejebak di sini gak bisa keluar. Kami di Jotun, samping Jotun ruko kan, karena anak kecil," terang dia.

Di sisi lain, ibunda Sri, Suhaibah, punya cerita yang lebih mencekam lagi. Dengan suara serak, ia bercerita bagaimana air yang naik perlahan tiba-tiba menjadi bah setinggi pinggang dalam hitungan jam. Mereka naik ke lantai dua ruko Jotun, bertahan di sana selama lima hari.

"3 hari kami nggak makan," kenangnya lirih.

Bayi kecil itu menangis terus. Tak ada susu, tak ada air bersih. Melihat cucu pertamanya sekarat, Suhaibah nekat. Ia dan seorang anaknya memutuskan untuk berenang mencari bantuan.

"Jadi kami nekat-nekatlah berenang. Ini kakak dia, kakak si adik yang melahirkan, kami nekat berenang. Kami berenang naik-naik atap oranglah semua gitu kan," kata Suhaibah.

Mereka merangkak melalui semak, berpegangan pada pohon, melawan arus yang deras. Sesekali mereka singgah di pengungsian lain, meminta bubur lembek atau air tajin untuk tiga keluarga yang kelaparan. Makanan itu lalu dibungkus rapat dengan plastik.

"Bawanya dimasukin plastik semua, di double-double plastiknya. Kami ikat di leher atau di pinggang. Nanti saya duluan berenang. Habis itu dia lempar makanan itu tadi, pakai tali nanti saya tarik," imbuhnya, menggambarkan ritual penyelamatan yang penuh risiko itu.

Di luar tenda, kehidupan berjalan. Suara air dari truk bersih mendesing, anak-anak berlarian menghindari genangan lumpur yang mulai mengeras. Tapi di balik terik matahari dan aktivitas itu, ada kisah-kisah yang jauh lebih pekat.

Luka di Aceh Tamiang ini masih sangat basah. Lumpur akan mengering, kayu-kayu akan dibersihkan, jembatan akan difungsikan kembali. Namun, trauma yang tertinggal terutama pada para ibu dan anak-anak rasanya akan bertahan lebih lama dari semua sisa banjir itu.

Dan di antara semua suara itu, tangis bayi kecil masih terus terdengar.


Halaman:

Komentar

Terpopuler