Jusuf Kalla: Diplomat Diam yang Layak Dinobatkan Nobel Perdamaian

- Kamis, 11 Desember 2025 | 13:00 WIB
Jusuf Kalla: Diplomat Diam yang Layak Dinobatkan Nobel Perdamaian

Yang menarik, semua ini ia lakukan bukan untuk ambisi politik. Rasanya lebih seperti panggilan hati. Beliau sering bilang, konflik jangan sampai jadi warisan buat anak cucu kita nanti. Kata-kata itu bukan sekadar retorika, tapi benar-benar ia wujudkan.

Di sisi lain, dunia sekarang justru makin carut-marut. Konflik besar berkecamuk, termasuk di Timur Tengah. Dalam situasi seperti ini, sosok mediator seperti Jusuf Kalla jadi amat langka. Bayangkan jika beliau diberi kesempatan untuk turun tangan di sana. Bukan cuma kebanggaan buat Indonesia, tapi juga bukti nyata bahwa kita bisa berkontribusi untuk perdamaian global.

Saya pribadi berpandangan, Nobel Perdamaian akan kehilangan maknanya jika tidak diberikan kepada orang yang hidupnya memang diabdikan untuk mendamaikan sesama. Tanpa tendensi apa-apa. Dan tokoh itu, tak lain dan tak bukan, adalah Jusuf Kalla.

Bahkan lebih dari itu. Kalau dunia membutuhkan seorang Sekjen PBB yang bisa bicara dengan hati, menengahi dengan pikiran jernih, dan bertindak tanpa agenda terselubung maka figur idealnya ya beliau.

Kita patut bangga sebagai bangsa. Di tengah hiruk-pikuk politik, kita punya pemimpin yang rekam jejaknya diakui dunia, tapi hatinya tetap membumi. Tetap berpihak pada kemanusiaan.

Perannya sebagai Ketua PMI pun jelas. Ingat saja bagaimana ia bergerak cepat saat bencana melanda. Terutama di Aceh.


Halaman:

Komentar

Terpopuler