Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, baru-baru ini memanggil Dirut TransJakarta, Welfizon Yuza. Pemanggilan itu dilakukan menyusul peristiwa nahas yang merenggut nyawa VP Sekretaris SKK Migas, Hudi Dananjoyo Suryodipuro. Pria itu meninggal setelah menabrak bus TransJakarta saat bersepeda pagi, Selasa (9/12) lalu.
Pramono berbicara soal ini di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (10/12).
"Jadi kalau yang sepeda, saya nggak mau menyalahkan siapa pun. Tetapi soal kejadian itu, tadi kebetulan saya panggil Dirut Transjakarta," ujarnya.
Menurut Gubernur, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 06.20 WIB. Ia menegaskan, pada jam segitu, waktu yang diizinkan untuk bersepeda cepat di jalan raya macam Sudirman dengan memakai jalur umum sebenarnya sudah habis. "Jadi saya nggak mau menyalahkan siapa pun. Tapi yang kejadian sebenarnya itu," lanjut politikus PDIP itu, seolah menekankan poinnya.
Pram juga menepis anggapan bahwa jalur sepeda yang tidak aman jadi pemicu. Menurutnya, akar masalahnya lebih ke soal waktu. Lewat pukul 06.00 pagi, itu sudah bukan jamnya lagi pesepeda road bike melaju kencang di badan jalan umum seperti Sudirman. Aturannya jelas: setelah jam itu, mereka harus pindah ke jalur sepeda yang tersedia demi keamanan bersama.
Polisi sendiri mengungkapkan, Hudi saat kejadian melaju dengan kecepatan 30 hingga 40 km per jam. Cukup kencang.
Artikel Terkait
Kemenkum Kalbar dan Kesbangpol Sekadau Sepakat Sinkronkan Data Ormas dan Parpol
Kemensos Siapkan Santunan Rp15 Juta untuk Korban Tewas Banjir Sumatra
Foto Viral Kerusakan Gunung Slamet Ternyata Bekas Proyek Panas Bumi 2018
Kesombongan yang Membunuh: Ketika Gengsi Menutup Pintu Bantuan di Tengah Banjir